jpnn.com - LAMPUNG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Khairuddin Tahmid angkat bicara terkait kematian wakil bupati Mesuji, Ismail Ishak yang mulai dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Bahkan, rumor kematian karena ilmu hitam atau santet itu kini menyebar dengan cepat di media sosial Facebook. Isu itupun semakin heboh. Apalagi sang anak wakil bupati, Lexsia Frenzi mengatakan pihak keluarga masih yakin bapak meninggal tak wajar.
BACA JUGA: Anak Wabup Mesuji Beri Pernyataan Mengejutkan soal Kematian Bapaknya
Pernyataan mengejutkan itu dipertegas Lexsia Frenzi dengan mengunggah foto Ismail Ishak sedang berobat.
“Saya lihat sendiri, ada jarum dan tiga tali pocong yang keluar dari tubuh Bapak. Karenanya, pihak keluarga sampai sekarang yakin beliau meninggal tak wajar,” tuturnnya.
BACA JUGA: TOP! Delapan Oknum Polantas Diamankan karena Pungli
Namun, MUI mengimbau keluarga dan masyarakat menggunakan akal sehat. Sebagai umat Islam harus berbaik sangka sebab umur dan maut adalah mutlak kekuasaan Allah.
“Terlebih tidak didukung bukti-bukti yang kuat,” ingatnya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (18/10).
BACA JUGA: Keraton Yogyakarta Siapkan Pemecatan untuk Dua Abdi Dalem
Ia menilai, kematian Ismail adalah ketetapan Allah. Karenanya, tak perlu dikaitkan dengan persoalan politik.
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Lampung Nazir Hasan menambahkan, Alquran banyak mengulas masalah sihir.
Tapi, ia sepakat dengan Khairuddin bahwa umur manusia sudah ditetapkan Allah, bahkan jauh sebelum dilahirkan.
“Jatah hidup telah ditentukan sebelum ruh ditiupkan ke dalam janin manusia. Mungkin ini hanya kebetulan dan kemudian dikaitkan,” terangnya.
Yang harus diingat, meski ditimpa berbagai malapetaka, jika Allah belum berkehendak maka seseorang tidak akan meninggal dunia.
“Jadi, semua ini atas izin Allah. Tidak ada ilmu apapun yang bisa mencelakakan sehingga menyebabkan kematian,” tandasnya. (cw5/abd/wdi/ade/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Priben Kiye Masih Belia Kok Pada Hamil di Luar Nikah?
Redaktur : Tim Redaksi