Heboh, Kepala Suku Nagari Banjalaweh Dilaporkan Hilang Secara Misterius

Senin, 25 Februari 2019 – 03:59 WIB
Kantor Polisi. ILUSTRASI. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Jauni Datuak Marajo, 88, warga Jorong Jambak, Nagari Banjalaweh, Kecamatan Bukitbarisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, dilaporkan hilang secara misterius, sejak Kamis lalu (21/2).

Sampai Jumat sore (22/2), masyarakat dibantu personel Pos SAR Limapuluh Kota dan anggota TNI-Polri, masih terus melakukan pencarian.

BACA JUGA: Ruang Kelas Ditimpa Pohon Tumbang, Murid SD Pindah Belajar ke Pustaka

Kabar hilangnya Jauni Datuak Marajo yang merupakan salah satu kepala suku di Nagari Banjalaweh, pertamakali diketahui awak media dari Kepala Pos SAR Pencarian dan Pertolongan Limapuluh Kota, Robi Saputra.

"Kami dapat laporan orang hilang ini dari warga bernama Hardianto. Makanya, kami turunkan personel ke lokasi," kata Robi seperti dilansir Padang Ekspres hari ini.

BACA JUGA: Polisi Berhasil Bongkar Sindikat Curanmor Sumbar - Riau

Hardianto yang diketahui sebagai driver ojek online saat dihubungi Padang Ekspres secara terpisah, mengakui, jika dia yang melaporkan kepada Kantor POS SAR Limapuluh Kota, perihal hilangnya warga Nagari Banjalaweh tersebut.

"Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pak Wali Nagari," kata Hardianto.

BACA JUGA: Berharap Ada Pendaftaran PPPK untuk Honorer K2 Tahap Kedua

Terpisah, Wali Nagari Banjalaweh Sastri Rais yang dikonfirmasi Padang Ekspres membenarka,n jika Jauni Datuak Marajo yang bersuku Mandailiang, hilang secara misterius. "Beliau adalah Datuak Ka Ampek Suku di kampung kami," kata Sastri Rais.

Sepengetahuan Sastri, Jauni Datuak Marajo memang sudah berusia uzur. Tapi dia masih sehat dan belum pikun. Hanya tubuhnya saja yang mulai bungkuk. Sehari-hari, Jauni tinggal bersama anaknya Nepi dan Maizul.

"Jika siang hari, Jauni Datuak Marajo tinggal di sebuah rumah kecil di samping rumah yang dihuni Nepi. Biasanya di rumah tersebut, beliau selalu menyetel radio pada waktu zuhur dan ashar masuk, untuk mendengarkan azan berkumandang. Namun, pada Kamis sore (21/2) itu, keluarga tidak lagi mendengar bunyi radio yang biasa beliau pakai," kata Sastri.

Lantaran tidak mendengar bunyi azan dari radio yang biasa digunakan Jauni Datuak Marajo, pihak keluarga kemudian mencaritahu keberadaan lelaki sepuh tersebut. "Anaknya, Nepi, sudah mencari ke sekeliling rumah. Tapi, beliau tidak ditemukan. Aktifitas beliau, biasanya ke masjid. Tapi, itu pun, belakangan sudah jarang dilakukan. Beliau lebih banyak shalat di rumah," kata Sastri.

Mengetahui ada warga yang hilang, Pemerintah Nagari Banjalaweh bersama masyarakat kemudian berbondong-bondong melakukan pencarian. "Sejak Kamis sore, keluarga bersama masyarakat, sudah melakukan pencarian. Rasanya, tidak ada lagi tempat yang belum di datangi warga. Tapi memang belum bertemu juga," kata Sastri Rais.

Diakui Sastri Rais dan juga Hardianto, di sekitar rumah yang dihuni keluarga Jauni Datuak Marajo, terdapat rimba semak belukar. Selain itu, juga ada aliran sungai dengan lebar 1 sampai 2 meter. Masyarakat bersama tim SAR gabungan sudah menelusuri tempat-tempat tersebut.

"Sekarang, karena sudah malam, petugas dari SAR sudah menghentikan pencarian. Tapi, masyarakat dan keluarga, masih berupaya mencari. Di mana ada tempat-tempat yang dicurigai, akan kita datangi lagi," kata Sastri Rais.

Sementara itu, Kapolsek Suliki Iptu MY Syaiful yang wilayah hukumnya meliputi Kecamatan Suliki, Kecamatan Gunuang Omeh, dan Kecamatan Bukitbarisan, mengaku sudah mendapat laporan, perihal hilangnya warga Nagari Banjalaweh, Kecamatan Bukitbarisan.

"Iya, anggota kita juga sudah ke sana. Kita juga sudah laporkan peristiwa ini kepada Bapak Kapolres. Sekarang, masih belum ditemukan dan kita masih lakukan pencarian," kata Iptu MY Syaiful. (frv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Masuk Seleksi PPPK, Honorer Limapuluh Kota Curhat ke Wabup


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler