Heboh Konflik Pulau Rempang, Presiden Jokowi Sampai Menelepon Kapolri Tengah Malam

Rabu, 13 September 2023 – 22:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara tegas meminta aparat keamanan tidak bertindak represif kepada rakyat, khususnya terkait pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN).

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam arahannya pada acara Pembukaan Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) 2023 di Jakarta, Rabu (13/9).

BACA JUGA: Konflik di Rempang Batam, Chandra Singgung Konsep Agraria Zaman Penjajahan

Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor BP Batam, Batam, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi warga tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.

"Ini selalu saya ingatkan jangan malah menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat," kata Jokowi.

BACA JUGA: Jokowi Sebut Komunikasi BP Batam Cs soal Relokasi Warga Rempang Buruk, Terjadilah Konflik

Jokowi menyampaikan itu menyoal proyek-proyek strategis nasional yang terhambat masalah.

Presiden menginginkan masyarakat senang jika ada ganti untung yang diberikan oleh pemerintah terhadap lahan mereka.

BACA JUGA: Kombes Happy Ungkap Penangkapan 2 Pencuri, Satunya Oknum Polisi, Alamak

"Ganti untung karena harga yang diberikan adalah harga yang terbaik," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Berulang kali saya tekankan bahwa PSN ini tujuannya adalah memberi manfaat untuk rakyat, bukan justru sebaliknya menderitakan masyarakat," ujarnya menegaskan.

Salah satu proyek yang disoroti Presiden ketujuh RI itu adalah PSN di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Presiden bahkan mengaku sampai menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah malam terkait dengan masalah yang terjadi Pulau Rempang.

"Saya sudah sampaikan urusan yang di Rempang. Tadi malam, tengah malam saya telepon Kapolri," ujar Presiden.

Suami Iriana itu mengatakan yang terjadi di Pulau Rempang hanya salah komunikasi saja.

"Di bawah salah mengomunikasikan saja. Diberi ganti rugi, diberi lahan, dan diberi rumah, tetapi mungkin lokasinya belum tepat. Itu yang seharusnya diselesaikan. Masa urusan begitu harus sampai presiden?" tutur Kepala Negara.

Dia menyebut jika ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan di lapangan, maka semestinya segera dilaporkan ke direktorat atau menteri terkait.

"Jangan kalau ditanya siap, Pak. Gimana? 'Beres Pak'. Beres, beres? 'Aman Pak'. Aman, aman. Nanti begitu terakhir, 'mohon maaf Pak belum selesai Pak', nah. 'Tidak bisa selesai Pak', nah," tutur Presiden Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan bahwa semua persoalan sejatinya dapat ditemukan solusi apabila sudah dibawa dalam rapat.

"Biasanya kita itu kalau sudah ada masalah, dengan menteri-menteri, dengan Kapolri, dengan Panglima, rapatkan, sudah ketemu, selesai masalah. Ketemu solusinya setiap masalah," kata Presiden.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Ini Penyebab Pengesahan RUU ASN Molor, Ternyata Bukan soal Duit


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler