Heinze Menyesal Tinggalkan Old Trafford

Selasa, 15 Maret 2011 – 18:50 WIB
MARSEILLE - Gabriel Heinze merupakan penggawa Olympique Marseille yang paling familier dengan Old TraffordMaklum, Heinze pernah membela Manchester United selama tiga tahun (2004-2007)

BACA JUGA: Lampu Kuning Otavio Dutra

Defender 32 tahun Argentina itu pun sulit melupakan kenangan tersebut.

"Saya memiliki banyak kenangan luar biasa bersama United," ungkap Heinze sebagaimana dilansir di situs resmi UEFA.

"Momen besar pertama di Old Trafford adalah ketika fans dan rekan setim memilih saya sebagai pemain terbaik (di musim pertamanya, 2004-2005, Red)
Saya juga sangat emosional ketika fans meneriakkan yel-yel "Argentina, Argentina!" Hal sama dirasakan keluarga saya ketika saya ajak ke sana," tambahnya.

Pencapaian terbaik Heinze di Old Trafford adalah mempersembahkan gelar Premier League pada musim 2006-2007

BACA JUGA: KPPN Batal Kongres Sendiri

"Saya tidak akan melupakan sukses itu dalam hidup saya," jelas pemain yang mencatat 82 laga dan empat gol bersama United itu.

Sayang, setelah merengkuh gelar Premier League, Heinze harus meninggalkan United
Perselisihannya dengan pelatih United Sir Alex Ferguson dianggap sebagai pemicu dirinya dilepas ke Real Madrid kala itu

BACA JUGA: Bayern v Inter: Melawan Beban

Namun, Heinze enggan membahasnya dan menyatakan apabila hubungannya dengan Ferguson masih baik-baik saja.

"Jujur, saya cukup menyesal ketika harus meninggalkan Old TraffordApalagi setelah saya pergi, United berhasil meraih gelar di Liga Champions (pada 2008, Red)," jelasnya.

"Saya kira sukses United tidak bisa lepas dari sosok Alex FergusonDia membuat United selalu berada di level tinggiJuga karena adanya beberapa pemain berkualitas dan sarat pengalaman seperti Ryan Giggs maupun Paul Scholes," jelasnya lagi.

Heinze bisa jadi masih memiliki ikatan emosional dengan UnitedMasalahnya, Heinze kini datang ke Old Trafford sebagai lawanSebagai penggawa Marseille, Heinze tentu berharap klubnya tampil sebagai pemenang dan lolos ke babak berikutnya.

"Setiap tim memiliki struktur dan dunianya sendiriHarus diakui, sekalipun pernah menjuarai Eropa (juara Liga Champions musim 1992-1993, Red), Olympique Marseille masih di bawah United maupun RealMeski begitu, tim ini penuh bakat dan saya percaya dengan kejutan dalam sepak bola," tuturnya(dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Man United v Marseille: Menyerang untuk Menang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler