jpnn.com - PANGKALAN BUN - Helikopter Basarnas yang membawa 40 kantong jenazah terpaksa kembali ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun akibat cuaca buruk di sekitar area KRI Banda Aceh.
Pilot helikopter Basarnas, Letkol Laut Muhammad Tohir mengatakan, helikopter sempat terbang sekitar 15 mil, namun perjalanan itu terganggu lantaran adanya awan Cumolonimbus (CB) yang tebal.
BACA JUGA: Komisi III DPR Segera Bahas Indikasi Jokowi Langgar UU Polri
Meski mampu melewati hadangan awan CB, namun heli yang take-off dari Lanud Iskandar pukul 11.24 WIB tetap tidak bisa mendarat di KRI Banda Aceh karena cuaca di sekitar Selat Karimata di mana kapal berada, sedang diguyur hujan deras serta gelombang tinggi.
"Setelah melewati awan CB, kita mendapat informasi dari KRI Banda Aceh bahwa ombak di perairan mencapai ketinggian 4 meter. Serta hujan turun dengan deras, anginnya juga kencang mencapai 35 knot. Sedangkan untuk proses pendaratan ke kapal toleransinya kecepatan angin 20 knot dan apabila di atas itu cukup sulit karena bisa turbulensi dan enggak stabil," jelas Muhammad Tohir dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Minggu (18/1).
BACA JUGA: Nama-nama Ini Seharusnya Dipertimbangkan jadi Wantimpres
Setelah melakukan komunikasi dan pertimbangan Panglima Armada Barat (Pangarmabar), helikopter akhirnya diperintahkan kembali ke Pangkalan Bun.(ena/nto/jpnn)
BACA JUGA: Terikat Seat Bealt, Dua Jenazah Ditemukan Mengapung di Selat Karimata
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Suasana Hati Mega Saat Dengar Budi Gunawan jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi