KENDARI -- Warga metro Kendari cukup dikagetkan dengan jatuhnya helikopter di perairan Teluk Kendari, kemarin (27/1), sekitar pukul 08.00 witaHelikopter tersebut jatuh tepatnya di belakang Taman Wisata Teluk (TWT) sekitar 200 meter dari bibir pantai
BACA JUGA: Bentrok di Deliserdang, KPA Tak Kaget
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab jatuhnya helikopter tersebut.Helikopter yang jatuh di perairan Teluk Kendari adalah Helikopter MD 500 D/E PK-IWS milik PT Intan Angkasa Air Service yang beralamat di Jalan Pintu Gerbang Tol Cibitung Komplek Industri KIMU, Bekasi, Jawa Barat
BACA JUGA: Banjir Lahar Terjang Puluhan Rumah di Probolinggo
Warga mendengar ledakan sebanyak dua kali saat pesawat tersebut terjatuh.Helikopter MD 500 D/E PK-IWS berkapasitas 4-5 orang penumpang
BACA JUGA: Bandara Sam Ratulangi Bisa Masuk Open Sky
Semua awak helikopter selamat dari insiden tersebutMereka kini sedang dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara Kendari.Helikopter MD 500 D/E tersebut diterbangkan seorang pilot bernama Gunawan Prasetyo yang tercatat sebagai karyawan PTIntan Angkasa Air ServiceIa memuat dua penumpang sipil yakni Lukman, Manajer Hotel Plaza Inn Kendari, dan Kiking, staf air traffic control (ATC) Bandara Haluoleo Kendari.
Murni, salah seorang saksi mata menyebutkan, Helikopter MD 500 D/E tersebut terbang di atas perairan Teluk Kendari cukup rendahSaat pesawat mencoba untuk terbang lebih tinggi, tidak mampu lagiPesawat tersebut akhirnya terjatuh dan meledak.
"Saat menyentuh air, kepala helikopter meledakSete;aj meledak di bagian kepala, badan heli juga langsung meledakHelikopter itu terlihat seperti terbelah duaTidak lama kemudian, terlihat ada tiga orang yang melambaikan tangan minta tolong," terang Murni, warga bilangan jalan By Pass tepatnya di samping kafe Triple Nine.
Saat melihat tiga penumpang helikopter, Murni langsung berteriak kepada warga lainnya untuk menolong korbanWarga secara spontan melakukan pertolongan untuk menyelamatkan tiga awak heli naas itu dan membawanya ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pelayanan medis.
"Begitu mereka (korban) melambaikan tangan minta tolong, saya teriakmi sama Pa'puka (nelayan)Saya bilang, pak tolong ituAda tukang ojek lewat, dia juga langsung berhenti dan bilang, sinimi cepatKalau tidak, itu perahu yang kita ambilPergi dia tolong dengan menggunakan jonson," ungkapnya.
Helikopter MD 500 itu, kata dia, tidak terlalu lama melakukan manuver di perairan Teluk KendariPesawat tersebut terlihat hanya beberapa kali berputar dengan posisi yang cukup rendah hingga tak mampu lagi terbang tinggi dan terjatuh.
Informasi yang dihimpun, sebelum kecelakaan pesawat terjadi, warga melihat sebuah helikopter yang melakukan penerbangan cukup rendah dari rumah pendudukPesawat naas tersebut beberapa kali terlihat mondar-mandir di atas pemukiman warga di sekitar eks MTQ
Diperkirakan, pesawat tersebut sebelum mengalami kecelakaan di perairan Teluk Kendari, memang sudah memiliki masalah teknisUpaya manuver dengan jarak yang cukup rendah dari permukaan pemukiman warga diduga menjadi salah satu upaya dari pilot pesawat mencari tempat pendaratan darurat di MTQ SquareNamun, kemungkinan akan terjadi kecelakaan yang sangat fatal jika melakukan pendaratan darurat di daratan sehingga lebih memilih mendaratkan helikopter tersebut di tengah Teluk Kendari.
Salah seorang siswa SD Kuncup Pertiwi, Aisyah turut menyaksikan pesawat MD 500 D/E tersebut terbang cukup rendah melintas di atas sekolahnya"Tiga kali mondar mandir melewati sekolahTerbangnya cukup rendahSaya kaget juga karena baru pertama lihat pesawat terbang sangat rendah di atas sekolah dan mondar mandir," terang Aisyah.
Setelah mendapat informasi terkait insiden kecelakaan Helikopter MD 500 D/E milik PT Intan Angkasa Air Service, Kapolda Sultra, Brigjen PolDrsSigit Sudarmanto bersama seluruh Pejabat Utama Polda langsung ke TKPKapolda Sultra turut memantau proses evakuasi bangkai pesawatUsai mengunjungi TKP, Kapolda mengunjungi korban kecelakaan pesawat di RS Bhayangkara Kendari.
Brigjen Sigit mengatakan, Heli jatuh di perairan Teluk Kendari pukul 08.00 witaPesawat bermuatan 3 orang penumpang tersebut melaksanakan latihan terbang rendah di atas Pantai Kendari.
"Mereka mengalami aksiden karena terbang terlalu rendah hingga menyentuh airLatihan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan survei untuk dinas perhubunganKrunya, ada pilot 1, dua penumpang umumSemuanya selamat," terang Kapolda Sultra saat ditemui di TKP.
Para korban, kata dia, dua orang diantaranya tidak mengalami gangguan kesehatan yang signifikan, sedang satu penumpang lainnya dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara, namun lukanya tidak terlalu parah.
"Dalam proses evakuasi, kita terjunkan Pol Air, dibantu Basarnas dan TNISejauh ini, penyebab pastinya kecelakaan helikopter tersebut masih dalam pengembangan penyelidikan, termasuk krunya masih dalam proses penyelidikanHasilnya nanti kita akan sampaikanPesawat tersebut adalah milik swasta yang disewa oleh Dishub dalam rangka untuk survei di wilayah Kendari," jelasnya.
Mantan Direktur Akademik Sespim Polri tersebut mengungkapkan, Helikopter itu sedang melakukan latihan"Kita sendiri belum tahu pasti soal protap atau aturan penerbangan, namun untuk kronologis insiden, seperti itulah kejadiannyaKejadian ini masih dalam tahap proses penyelidikan dan penanganan TKP," jelasnya.
Ratusan warga Kendari menyaksikan proses evakuasi bangkai helikopter yang jatuh di perairan Teluk Kendari, kemarinKondisi jalan terlihat cukup padat hingga membuat macet sekitar satu kilometer mulai dari ujung Kendari BeachMereka ingin menyaksikan proses evakuasi tersebut lebih dekat.
Tim yang turut melakukan proses evakuasi terdiri dari gabungan TNI, Polri, dan Basarnas KendariMereka berhasil mengevakuasi badan pesawat tepatnya pukul 10.25 witaSebelumnya, tim evakuasi berhasil menemukan puing-puing pesawat yang berserakan di Teluk Kendari seperti kursi dan beberapa bagian dari helikopter MD 500 D/E milik PT Intan Angkasa Air Service, Bekasi, Jawa Barat itu.
Selain tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas, warga juga turut membantu melakukan evakuasiHelikopter MD 500 D/E tersebut terbelah duaBadan pesawat diperkirakan tenggelam sekitar 6 meter dari permukaan air lautUntungnya, saat itu air laut sedang surut di Teluk Kendari.
Badan pesawat dievakuasi secara manual dan ditarik ke Pantai Kendari dengan menggunakan speed boat milik Lanal Kendari dan Dit Pol Air Polda SultraSekitar 50 meter dari bibir pantai, badan pesawat ditarik secara ramai-ramai oleh warga dengan menggunakan taliTak hanya badan pesawat yang evakuasi, termasuk ekor helikopter yang terbelah saat insiden kecelakaan terjadi berhasil dievakuasi.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP DrsMochFahrurrozi mengatakan, proses evekuasli dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, dan BasarnasBangkai Helikopter MD 500 D/E PK-IWS milik PTIntan Angkasa Air Service rencananya akan dibawa ke Lanud Kendari untuk proses penyelidikan lebih lanjut"Kotak hitam helikopter tersebut juga berhasil diamankanKita masih menyelidiki insiden kecelakaan pesawat tersebutProses evakuasi dilakukan untuk menjaga keamanan pesawat," jelasnya.
Helikopter jenis MD 500 yang mengalami kecelakaan di teluk Kendari merupakan heli non reguler sipilKabag perhubungan Udara Dinas Perhubungan Sultra, Yasid Oehoedoe, menyebut heli berkapasitas tiga orang itu merupakan carteran PT Japec, perusahaan pengeboran minyak di Buton.
Meski tidak tahu pasti sejak kapan heli tersebut berada di Kendari, tapi katanya heli itu tercatat sebagai inventaris PT Intan Angkasa JakartaPesawat tersebut tercatat sedang melakukan uji terbang dari bandara Haluoleo ke seputaran wilayah Kendari
Mengenai kecelakaan tersebut, Yasid mengatakan Dishub tidak bisa melakukan investigasi mendalam mengenai penyebab jatuhnyaHal tersebut karena heli tersebut bukan kategori pesawat reguler publik"Itukan heli carteran jadi kita tidak bisa melakukan investigasi penyebab kecelakaannya apaKita hanya bisa mencari informasi untuk bahan laporan jika pimpinan meminta," terangnya.
Hal senada diungkapkan Danlanud WMI Letkol Pnb IGNWahyu AnggonoKatanya meski di stand by kan di Lanud, tapi heli tersebut merupakan milik sipil"Itu heli yang distandbykan untuk evakuasi kalau misalnya ada permintaan pertolonganBukan kepunyaan angkatan udara, tapi yang punya sipilItu pesawat non reguler, pesawat carteran," terangnya via ponsel.
Pengganti Arifin Sjahrir ini menjelaskan bahwa pesawat tersebut digunakan untuk latihan terbang bagi pilot"Itu untuk training, latihanSeorang pilot itukan harus latihan setiap saat," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai faktor penyebab kecelakaan itu, Danlanud belum mau berspekulasiUntuk kepastian penyebab kecelakaan tersebut terangnya akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)"Belum ada (investigasi mengenai penyebab kecelakaan), nanti kemungkinan paling cepat hari ini (kemarin) akan datang KNKT untuk mengecek penyebab kecelakaan itu," tandasnya.
Kabag perhubungan udara Dinas Perhubungan Sultra Yasid menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kecelakaan transportasiSelain faktor kesalahan manusia, faktor lainnya yang berpengaruh besar terhadap kecelakaan tersebut adalah kerusakan mesin dan cuaca yang tidak bersahabatIa juga tidak mau berspekulasi dengan penyebab kecelakaan ituIa hanya menyebut bahwa secara umum, kondisi kota Kendari sangat layak untuk penerbangan"Buktinya banyak penerbangan kan" Cuaca itu juga tidak bsia ditebak dan dihitung secara teknik," tukasnya.(ema/aka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKD Mulai Usulkan Penerbitan NIP CPNS
Redaktur : Tim Redaksi