Hemat Energi, Grup LPKR Optimalisasi Aset

Jumat, 15 Maret 2024 – 09:43 WIB
Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan sebagai pengembang dan pengelola real estat, perseroan memiliki tanggung jawab untuk mengurangi,menghemat energi sebaik mungkin dalam operasional maupun pengelolaan properti. Foto dok. LPKR

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melakukan berbagai upaya peningkatan kinerja aset untuk penghematan energi listrik dalam rangka mengurangi emisi.

Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan sebagai pengembang dan pengelola real estat, perseroan memiliki tanggung jawab untuk mengurangi,menghemat energi sebaik mungkin dalam operasional maupun pengelolaan properti.

BACA JUGA: LKPR Komitmen Menghijaukan Kawasan Kota Mandiri, Ini Buktinya 

"Ini merupakan salah satu upaya perseroan mendukung transisi global menuju lingkungan rendah karbon,' kata John Riady dalam keterangannya, Jumat (15/3).

Di samping itu, LPKR juga berkomitmen meningkatkan efisiensi energi atas aset dan operasi, karena hal tersebut membantu perseroan memperoleh penghematan energi yang dapat menurunkan biaya operasional

BACA JUGA: Begini Strategi LKPR Mengelola Air di Kota Mandiri

Selain emisi yang dihasilkan langsung oleh kegiatan usaha, LPKR juga menyadari pentingnya mengurangi jejak karbon secara menyeluruh di seluruh siklus pengembangan usahanya.  

Platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia ini mendorong unit bisnis dalam mengoptimalkan kinerja energi pada operasional melalui peningkatan aset dan penggantian sistem bangunan lama, seperti penerangan, pendingin, dan pemanas air. 

BACA JUGA: Penjualan Rumah Tapak Lippo Cikarang Meningkat, LKPR Terkena Imbasnya

Hasilnya, ungkap John, Grup LPKR berhasil mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan sebanyak 60%, dan lebih dari 30% untuk inisiatif pengoptimalan sistem pendingin karena peningkatan kinerja energi.

Lebih lanjut dikatakan John, dalam inisiatif penggunaan lampu misalnya, LPKR menerapkan kebijakan untuk penggantian lampu hanya dengan menggunakan lampu LED, untuk menggantikan sisa lampu non-LED.

Perusahaan juga melakukan pemasangan sensor gerak/pencahayaan otomatis di toilet dan area umum dengan pergerakan minimum, serta meredupkan lampu pada malam hari. 

Dalam inisiatif penggunaan pendingin, LPKR melakukan optimalisasi sistem pendingin, pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan, dengan mengganti atau meningkatkan peralatan, seperti pemasangan Variable Speed Drives. 

"Sistem pendinginan sentral juga dijadwalkan untuk dihidupkan atau dimatikan berdasarkan jam sibuk atau jam operasional," terangnya.

Grup LPKR juga melakukan pemasangan sistem Variable Refrigerant Flow di rumah sakit tanpa sistem pendinginan, peningkatan unit AC split lama dengan unit AC hemat energi lebih efisien, dan pemasangan kipas hemat energi untuk meningkatkan sirkulasi udara.

Selanjutnya, dalam penggunaan Refrigeran Rendah GWP, LPKR melakukan penggantian refrigeran tinggi Potensi Pemanasan Global (GWP) dengan refrigeran rendah GWP yang dapat menekan penggunaan listrik serta mengurangi emisi fugitif. 

"Selain itu, Grup LPKR melakukan pemasangan pompa panas untuk menggantikan ketel uap di rumah sakit," ucapnya.

LPKR juga menerapkan sistem kontrol pemasangan sensor gerak dan okupansi di eskalator untuk mengurangi kecepatan saat tidak digunakan. Dalam sistem pengelolaan bangunan, LPKR melakukan uji coba sistem pengelolaan gedung (BMS) untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian penggunaan energi.

Di sektor elektrifikasi, Grup LPKR menggunakan sepeda listrik untuk kendaraan operasional TMD.

"LPKR juga melakukan pemasangan penerangan bertenaga surya, stasiun cuaca, dan pengukur ketinggian air untuk operasional township dan area parkir," pungkas John Riady. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler