jpnn.com - TANJUNGBALAI - Dor...dor...dor. Desingan peluru senjata api memecah keheningan malam di Lingkungan I, Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kamis (2/4) dini hari. Warga berhamburan. Dan, melihat M Idris (25), sekarat dengan luka-luka tembak di tubuhnya.
Ibu korban Hj Asni Marpaung menjerit melihat anaknya terkapar. Warga yang mengetahui kejadian melarikan Idris ke Rumah Sakit Umum Kota Tanjungbalai. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit, M Idris meringis kesakitan. "Tolong aku mak, aku ditembak,” jerit Idris dan kemudian pingsan.
BACA JUGA: Pembuatan Zamzam Palsu Pun Terbongkar
Tiba di rumah sakit, petugas medis bertindak cepat. Timah panas yang menancap di tubuh Idris langsung dikeluarkan. Operasi berlangsung cepat. Beberapa jam kemudian, Idris siuman. Hebat!
Setelah mendapat perawatan medis, Hj Asni bersama korban M Idris dan Budianto, mendatangi Polsek Teluk Nibung, untuk membuat laporan. Tapi, tidak langsung diproses. M Idris disarankan istirahat dan datang kembali setelah matahari menyingsing.
BACA JUGA: 15 Kali Beraksi, 2 Begal Didor Hingga Mati
Sekira pukul 14.00 WIB, M Idris memenuhi janjinya. Dia kembali ke Polsek Teluk Nibung didampingi ibu dan abangnya Budianto. Siang itu, laporan korban diterima resmi polisi.
Usai melakukan pemeriksaan, penyidik Briptu Raja Hutagaol, membenarkan laporan pengaduan korban. "Pelakunya masih dalam penyelidikan,” ujar Briptu Raja Hutagaol, saat ditemui di Ruang Juper Polsek Teluk Nibung.
BACA JUGA: Jadi Bandar Togel, Kakek 64 Tahun Diciduk Polisi
Budianto menerangkan, kejadian itu bermula saat dia hendak berkunjung ke rumah orangtuanya di Lingkungan I, Kelurahan Beting Kuala Kapias, Teluk Nibung, malam sekira pukul 01.00 WIB. "Saya rindu, sudah lama tidak berkunjung ke rumah Mamak," kata tukang ojek ini.
"Kalau saya, sejak berkeluarga tinggal di Kelurahan Selat Tanjung Medan, Kota Tanjungbalai,” ujarnya lagi.
Nah, sebelum sampai di rumah orangtuanya, dia mengaku dipanggil seseorang dari warung tak jauh dari tanah Lapang Jalan Gaharu PT Timur Jaya. Mendengar panggilan itu, Budianto membelokkan sepeda motornya dan datang ke warung tersebut.
Di sana, ada tiga pemuda sedang duduk santai. Mereka adalah berinisial A alias J, berinisial S dan inisial I. Ketiganya bukan orang asing bagi Budianto. "Saya kenal mereka,” ujarnya.
Malam itu, A alias J bertanya kepadanya. "Ngapain kau kemari?” "Aku tidak kenal samamu, sana pergi!” sergah A kepada Budianto.
Budianto tak terima. "Kenapa kau usir, aku ini anak sini lahir pun di sini,” terang Budianto.
"Aku datang, karena sudah lama tak jumpa Mamak," ujarnya lagi.
Tapi, A alias J sama sekali tidak peduli. "Banyak kali ceritamu, sana kau!” bentaknya dan langsung menendang korban.
Dengan raut wajah kesal, Budianto pun memilih pergi. Sepeda motornya dia tinggalkan di lokasi. Lalu, tiba-tiba terdengar suara desingan peluru. Budianto pun langsung lari sekencang-kencangnya. Lalu, bersembunyi beberapa meter dari lokasi kejadian.
Tak lama kemudian warga di sekitar lokasi keluar rumah. Mereka penasaran mendengar suara letusan senjata api itu. Dan, belakangan mereka menyadari bahwa Budianto lah yang menjadi sasaran para pelaku.
Kemudian warga memberitahukan hal itu kepada orangtua korban Hj Asni Manurung. Kepada Ibu Ubat, sapaan akrab Hj Asni, warga mengatakan Budianto kena tembak. Setelah itu, Hj Asni Manurung datang bersama adiknya M Idris.
"Tapi, kami bersyukur dia (adiknya, red) masih selamat,” ujarnya, dengan mata berkaca-kaca.
Hj Asni Marpaung, yang siang itu ikut mendampingi anaknya membuat laporan meminta polisi bertindak cepat. "Saya minta polisi tangkap itu pelaku penembakan anak saya,” desaknya. (ilu/dro/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri 12 Batu Akik yang Hilang Dicuri, Besoknya Langsung Kembali
Redaktur : Tim Redaksi