jpnn.com - TULUNGAGUNG - Dua gadis di bawah umur nyaris menjadi korban human trafficking alias perdagangan manusia antarnegera. Mereka adalah MM, 15, warga Desa Tosene, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan DH, 15, warga Desa Mebung, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Kupang, NTT.
Untungnya, dua gadis itu berhasil selamat setelah kabur dari tempat penampungan di kawasan Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung. Sementara itu, pelaku belum tertangkap. Tetapi, Polres Tulungagung berhasil mengindentifikasi mereka.
BACA JUGA: Tiga Minggu Tertahan di Pelabuhan
Berdasar informasi yang diterima Radar Tulungagung (JPNN Group), rumah bercat putih dan berpagar pintu besi warna merah putih tersebut diduga dijadikan tempat penampungan korban trafficking yang cukup lama. Selain itu, rumah tersebut dipakai tempat agen penjualan tiket pesawat dan kapal laut.
Polisi berhasil mengindentifikasi pelaku penjualan manusia. Sebab, dua MM dan DH berhasil kabur pada Kamis malam (29/8) pukul 19.00. Tiga pelaku yang berinisial S, A, dan M yang kini buron itu tidak berada di rumah.
BACA JUGA: Polda Incar Operator TV Ilegal
MM dan DH keluar melalui pintu dan lari ke jalan. "Saat pelaku tidak berada di tempat penampungan, korban kabur dan minta tolong kepada warga sekitar," ungkap Kasatreskrim AKP Lahuri yang mewakili Kapolres Tulungagung AKPB Whisnu Hermawan Februanto seperti dilansir Radar Tulungagung, Sabtu (31/8).
Lahuri menyatakan, dua korban tersebut kabur setelah mendapat kabar akan dibawa ke Malaysia untuk dipekerjakan. Tetapi, MM dan DH tidak bersedia dan memilih kabur. (wen/and/jpnn)
BACA JUGA: Hakim Tipikor Kendari Bebaskan Terdakwa Korupsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... KarSa Unggul Bukan Karena Kerja Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi