Hendak Diperkosa Berontak, Gadis Cantik Dipukuli hingga Berdarah-darah

Rabu, 17 Juni 2015 – 08:57 WIB

jpnn.com - PADANG - Nasib malang menimpa Tri Putri. Gadis berusia 18 tahun itu dianiaya oleh dua pemuda lantaran memberontak saat hendak diperkosa. Ironisnya, salah satu pelaku merupakan pacar korban berinisial IV (21).

Peristiwa yang membuat syok ibu korban, Rosnita (44) terjadi di belakang Balai Kota Padang, Jumat lalu. Aksi pelaku terhenti setelah seorang sekuriti memergokinya. Kedua pelaku ini langsung melarikan diri, sementara korban dibiarkan tergeletak hanya menggunakan celana dalam dengan tubuh dan kepala penuh luka.

BACA JUGA: Buset, Penjual Daging Celeng itu Ternyata PNS Dinas Pasar

Tidak itu saja, barang-barang milik korban seperti cincin seberat 2 emas, sebelah anting dan satu unit handphone Samsung dilarikan oleh para pelaku. Sadisnya, wanita ini dibuat babak belur setelah dipukul menggunakan martil dan kemudian ditimpa dengan sepeda motor hanya karena menolak saat diajak berhubungan badan.

Informasi yang dihimpun Posmetro Padang (Grup JPNN.com), penemuan tubuh wanita semok ini memang sempat menghebohkan media sosial sejak Jumat lalu. Bahkan, ada yang menyebut kalau wanita ini ditemukan dengan kondisi bugil di dalam tempat sampah yang ada di sekitar lokasi dengan tubuh penuh luka dan dalam kondisi pingsan.

BACA JUGA: Kisah Mahasiswi Akademi Bidan yang Tewas Akibat Cinta Segi Tiga

Namun, ibu korban, Rosnita (44) saat dihubungi Selasa (16/6) sore membantah hal tersebut. Dia mengatakan, peristiwa yang menimpa anaknya tersebut membuat keluarga besarnya terpukul. Dia mengakui baru mengetahui kalau anak ketiga dari tiga saudara tersebut masuk rumah sakit pada Jumat pagi.

“Saya saja baru mendapatkan informasi tersebut setelah polisi datang ke rumah dan menanyai anak saya pak. Saya heran, kok ditanya, padahal kan dia tidur di kamar. Tapi, setelah saya cek, ternyata benar, kamarnya terkunci dari dalam,” papar Rosnita.

BACA JUGA: Parah, Polisi Ngamuk di IGD, Dokter Dihajar Pakai Kursi

Bersama polisi, orangtua korban pun mendobrak pintu kamar dan mendapati kamar kosong dengan jendela terbuka.

“Seketika itu juga saya nyaris pingsan dan langsung menemuinya di rumah sakit pak,” ucap ibu korban.

Dijelaskannya, menurut pengakuan Putri kepada sang ibu ketika dirawat di Ruang RR Bedah Wanita RSUP M Djamil Padang, kejadian itu bermula saat Kamis malam korban ini dijemput oleh pacarnya, IV (21) dengan cara sembunyi-sembunyi. Korban dijemput melalui jendela kamarnya dan diajak berkeliling oleh pelaku.

“Saat itu, saya tahunya Putri sudah tidur. Makanya, tidak ada firasat sama sekali kalau dia senekad itu keluar rumah,” kata Rosnita.

Setelah di luar, tambah Rosnita menirukan cerita Putri, anaknya tersebut dibawa berkeliling dari rumahnya di Pasar Lalang Belimbing hingga ke kawasan Balai Kota Padang, Aia Pacah. Padahal, hubungan Putri dengan IV ini pun sudah lama renggang karena kedua orangtua Putri memang tidak setuju dengan tabiat IV.

Saat berada di lokasi kejadian, tepatnya di belakang Kantor Balai Kota Padang, dekat tong sampah, keduanya pun berhenti. IV sontak mengajak Putri untuk melakukan hubungan suami istri, namun ditolak mentah-mentah. Malah Putri mendesak IV untuk cepat mengantarkannya pulang ke rumah.

Ternyata, permintaan itu membuat IV berang dan mengatur siasat untuk melakukan tindakan kriminal terhadap korban. Dengan kesal, IV pun menuruti permintaan Putri dengan catatan, Putri yang mengendarai motor tersebut.

“Anak saya sudah minta pulang, tapi masih dipaksa sama IV ini pak,” tukas Rosnita.

Lanjut Rosnita menuturkan, IV kemudian memukul kepala Putri dari belakang dengan menggunakan martil yang mungkin sudah dibawanya sejak awal. Seperti sudah di-setting, saat itu pelaku ini masih berusaha untuk menggagahi Putri yang kepalanya sudah berlumuran darah.

Tidak itu saja, seorang rekan pelaku yang berinisial RI (20) pun datang ke lokasi dan ikut membantu untuk menggagahi korban. Tidak mau dinodai para pelaku, Putri pun berontak dan berusaha lepas dari pelaku.

“Bukannya iba pak, mereka masih terus saja berusaha melakukan perbuatan itu kepada anak saya. Bahkan, anak saya ditimpa dengan sepeda motor agar tidak melawan,” ungkap ibu korban.

Tidak berhenti di situ, para pelaku malah semakin beringas setelah korban mulai melemah dengan kucuran darah segar dari kepalanya. Kedua pelaku pun masih berusaha memukul kepala dan tubuh korban.

Tapi, dengan sisa tenaga yang masih ada, korban berusaha berteriak minta tolong. Beruntung, teriakan korban ini didengar oleh salah seorang sekuriti yang saat itu sedang patroli di sekitar lokasi.

“Untung ada petugas sekuriti yang mendengar teriakan anak saya pak. Dia langsung mengejar ke lokasi dan membuat kedua pelaku ini melarikan diri. Setelah itu, sekuriti itu membawa anak saya ke RSUD Sungai Sapih sebelum akhirnya dirujuk ke M Djamil pak. Sekuriti itu juga langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Kuranji, Kompol Asril Prasetya menyampaikan, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, anggotanya langsung meluncur ke lokasi dan melihat kondisi korban di rumah sakit. Setelah itu, langsung mengantarkan korban untuk dirawat intensif di RSUP M Djamil Padang.

“Kita sudah mendapatkan informasi tersebut dan langsung mengamankan korban. Keluarga korban ini juga sudah membuat laporan ke Mapolresta Padang. Kita akan ikut membantu untuk penyelidikan kasus ini,” ucap Asril.

Saat ini korban sudah dirawat intensif di Ruang RR Bedah Wanita RSUP M Djamil Padang setelah mendapatkan perawatan intensif di ICU. Korban yang masuk ke UGD pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB tersebut langsung dirawat karena luka yang parah di bagian kepalanya dengan diantarkan oleh anggota polisi.

“Korban sudah mulai membaik dan sudah bisa berkomunikasi dengan orangtuanya. Sementara, korban ini diduga mengalami cedera kepala, tapi dokter masih terus melakukan pemeriksaan terhadap korban,” sebut Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustafianof, Selasa (16/6).(age/ris/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Lihat Jambret Ditangkap, Imam Jadi Sasaran Pemukulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler