Hendak ke Jogja, Mahasiswi UNY Diculik di Bandara Batam

Sabtu, 02 Oktober 2010 – 04:04 WIB

BATAM - Yuliani Astuti, Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menghilang di sekitar Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (29/9) sekitar pukul 09.00 WIBDia diduga diculik.

Dugaan gadis 19 tahun ini diculi diungakapkan oleh Suriaty,45, ibundanya

BACA JUGA: Suami Dibunuh, Setelah 20 Tahun Menikah

Batam Pos yang menemuinya saat membuat laporan di Mapolsek Sagulung ditemani Abu Bakar--saudaranya kemarin (1/10) menceritakan, putrinya itu meninggalkan kediamannya di Batu 18 Rt 06/RW 01 Tanjungpinang, Selasa (29/9) lalu sekitar pukul 07.00 WIB


seperti dikutip Batam Pos (grup JPNN), saat itu, lanjut Suriaty, putri keduanya yang selama ini menjalani liburan Lebaran di rumahnya akan kembali ke Jogjakarta

BACA JUGA: Diduga Mabuk, Warga AS Saling Tikam

"Dia mau kembali ke Jogja karena udah mau masuk kuliah lagi," ujar Suriaty sambil menangis


Pagi itu, kata Suriaty, rencananya, putrinya berangkat ke Jogja pakai pesawat di bandara Hang Nadim Batam

BACA JUGA: Gito Rolis Dituntut 9 Bulan

Dari rumanya, Yuli-sapaan akrab Yuliani, berangkat ke pelabuhan Sri Bintan Pura diantar Sukardi, ayahnya, dan Inda, teman dekat korban.

"Dia ke Batam pakai kapal feri Baruna expresSetelah itu kami nggak tahu lagi," jelas Suriaty yang terus menangisi kehilangan putrinya itu.

Karena diantar ayahnya, ia sekeluarga tak menaruh curiga sedikit kalau putrinya itu bakal menghilangSehari setelah keberangkatan Yuli, Suriaty mengaku sempat mendapat pesan singkat (SMS) dari putrinya itu"Dia bilang dia baik-baik saja di Jogja, " ujar Ibu tiga anak itu lagi
 
Suriaty yang datang ke Batam dalam keadaan sakit dan berencana berobat melanjutkan, ia baru mengetahui putrinya hilang dan ia duga diculik pada Jumat (1/10) pagi kemarin, saat temannya Wulan memberitahukannya. 

"Aku sama sekali nggak tahu, tadi pagi (1/10) Wulan telepon saya katanya, Yuli di culik orang," jelas Suriaty seraya menyeka air matanya yang terus mengalir

Mendengar hal itu, Suriaty mangaku tak percaya karena sehari sesudah kebarangaktanya ke pulau Batam dia mendapat telepon dan SMS dari Yuli yang mengatakan kalau Yuli baik-baik saja di JogjakartaNamun semunya tidak seperti yang diharapkan oleh Suriaty. 

Keyakinan kalau putrinya itu baik-baik saja mulai pupus saat menguhungi Yuni, kakak korban yang berada di Jogja.  Darah ibu tiga anak itu langsung berdesir hebat saat mengetahui kalau Yuli tak berada di JogjaApalagi Yuni juga mengatakan kalau Yuli juga sama sekali belum muncul di Jogja.  "Saya betul-betul shok saat telepon kakaknya (Yuni, red) yang di Jogja, Yuli tak ada," kata Suriaty

Suriaty mencoba mencari informasi keberadaan YuliNamun segala usahanya sia-sia menghubungi nomor ponsel Yuli sudah tak aktif lagi"Kami langsung ke bandara Hang Nadim untuk mengecek nama anak saya di setiap maskapi, tapi nihil tak ada satu maskapipun yang ada daftar nama anak saya di buku induk penumpang," ujar Suriaty.

Masih dalam keadaan bingung dan kawatir, Suriaty yang sementara menginap di rumah Abubakar saudaranya di perumahan Taman Cipta Asri Sagulung, akhirnya memutuskan untuk melaporkan masalah tersebut ke pihak kepolisian Sagulung"Tolong pak polisi lacak keberadaan anak saya, anak saya di culik orang,  saya takut terjadi apa-apa dengan anak gadis saya," pinta Suriaty.

Mendengar kronologis dan tempat kejadian perkara bukan di wilayah hukum Polsek Sagulung, Suriaty oleh pihak kepolisian yang berpiket di mapolsek Sagulung saat itu dianjurkan untuk melaporkan hal itu ke pihka kepolisian Mapolsek Nongsa atau Polresta Barelang Batam. 

Mendengar hal itu, Suriaty dan Abubakar yang menggunakan motor ojek memutuskan untuk melaporkan masalah itu ke Polresta Barelang

Sementara Wulan, teman dekat Yuli yang memberikan informasi mengenai dugaan penculikan Yuli, membenarkan hal itu"Iya benar, tadi pagi Yuli telepon saya," ujar Wulan di awal percakapannya dengan Batam pos, kemarin (1/10).

Kepada Batam Pos Wulan menceritakan, saat dirinya ditelepon pertama kali dia tak menyangka kalau telepon tersebut datangnya dari Yuli"Dia pakai nomor rahasia (Privat number, red)," ujar Wulan

Dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar lima menit tersebut, Wulan mengaku nadah bicara Yuli tak seperti biasanya.  "Dia seperti ketakutan dan bicaranya pelan sekaliKatanya dia disekap orang dalam sebuah kamar yang dikelilingi besi jeruji yang berlapis tembok," jelas Wulan.

Merasa kawatir keadaan sahabatnya itu, Wulan terus mencari tahu lokasi keberadaan Yuli yang disekap tersebutNamun sayang Wulan dalam pebicaraan tersebut Yuli sendiri tak mengetahui lokasi yang keberadannya itu"Dia sendiri nggak tahu dimana lokasi dia berada, tapi dia bilang di sepertinya di sebuah pulau yang sangat terpencil, karena tidak mendengar suara kendaraan atau suara orang berbicara," ujar Wulan.

Wulan juga menuturkan, dalam pembicaraan tersebut Yuli sempat menyinggung kalau dia dihipnotis orang, baru diculikHal itu dikatakan Yuli karena sesaat sebelum dia telepon ke Wulan, Yuli sendiri mengaku sepertinya baru bangun dari tidur

Dalam pembicaraan tersebut Wulan juga menuturkan kalau Yuli mengaku saat terakhir yang ada dalam ingatan Yuli saat dia diantar oleh bapaknya dan Indah ke Pelabuhan Sribintan TanjungpinangSetelah itu Yuli tak ingat apa-apa lagi.

"Katanya dia baru bangun dari tidur, dia (Yuli, red) kaget dan ketakutan karena sudah berada di dalam kamar berjeruji dia langsung menelepon sayaSaat itu baru dia sadar kalau dia sepertinya dihipnotis dan diculik orang di sekitar pelabuhan Punggur atau di bandara," ujar Wulan

Wulan juga mengaku cemas dengan keadaan Yuli"Saya yakin Yuli pasti diculik orang, karena saat kami masih sementara bicara tiba-tiba saja teleponya putus, sepertinya dirampas orang dan monornyapun (Nomor yang biasa dipaki Yuli) tak aktif lagi, jadi pak polisi tolong lacak kebradaanya," ujar Wulan.(cr2/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Miras, Dibayar Upal Rp600 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler