jpnn.com - JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi meyakini, pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait isu makar, merupakan peringatan pada semua pihak untuk waspada.
Apalagi kemungkinan pada aksi unjuk rasa yang bakal digelar 2 Desember mendatang, terjadi pengerahan ratusan ribu massa.
BACA JUGA: Lokasi Aksi Damai 212 Berubah, Tuntutan GNPF-MUI Tetap Sama
Sehingga rentan disusupi pihak-pihak tertentu.
"Saya kira Kapolri menyampaikan hal itu lebih merupakan warning dan tentu tidak begitu saja disampaikan. Pasti ada data intelijen. Orang ketika damai saja, pos polisi dibom," tutur Hendardi di sela-sela seruan bersama tokoh dan masyarakat sipil menyikapi rencana aksi 2 Desember, di Hotel Century, Senin (28/11).
BACA JUGA: Awas, Ada Potensi Kelompok Teror Mau Mendompleng 212
Aktivis kemanusiaan ini berpendapat demikian, karena melihat belakangan sering kali orang untuk mencapai tujuan tertentu, memanfaatkan kondisi yang ada.
Seperti rencana aksi 2 Desember, tentu sangat rentan dimanfaatkan.
BACA JUGA: Gubernur Sulteng Curhat Soal Izin Tambang Bermasalah ke KPK
Meski demikian, Hendardi berharap Polri perlu berhati-hati dalam menindak pihak-pihak tertentu dengan penggunaan pasal terkait makar.
Jangan sampai membawa Indonesia kembali pada masa rezim diktator berkuasa.
Sehingga dapat begitu saja menggunakan tudingan makar terhadap lawan-lawan politik penguasa.
"Harus hati-hati, karena kalau tidak, Indonesia akan kembali ke arah belakang jarum jam," kata Hendardi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Lepas Tangan Jika Ada Perusuh Aksi 212
Redaktur : Tim Redaksi