jpnn.com - JAKARTA - Habib Rizieq Shihab yang kini memimpin Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak mau bertanggung jawab jika ada pelaku rusuh pada Aksi Bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu menegaskan, Aksi Bela Islam III atau yang juga disebut Gerakan 212 merupakan upaya damai. Karenanya, pelaku rusuh saat Aksi Bela Islam III bukan bagian dari gerakan damai itu.
BACA JUGA: Pegawai Ditjen Pajak Dijanjikan Kompensasi 10 Persen
"Kami sepakat bahwasanya jika ada gerakan 2 Desember di luar kesepakatan yang sudah dibuat, maka kami nyatakan bukan bagian dari Aksi Bela Islam III," kata Rizieq saat memberikan keterangan pers di kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Karenanya Rizieq juga menegaskan, pihaknya meminta kepolisian untuk bertindak sesuai tugas dan kewajibannya jika pada aksi 2 Desember 2016 mendatang ada yang bertindak anarkistis.
BACA JUGA: Jenderal Tito: Kita Capai Kesepakatan, di Monas
"Dalam hal ini, Polri punya kewajiban untuk mengantisipasinya," tegas pria yang selalu menggenakan sorban putih itu.(elf/JPG)
BACA JUGA: Djarot Harapkan Yusril Mau Dampingi Ahok di Pengadilan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Diimbau Tak Gunakan Delik Makar Secara Sembarangan
Redaktur : Tim Redaksi