jpnn.com, PALEMBANG - Hengki Sulaiman, buronan kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir Go-Car Tri Widyantoro, tewas diterjang peluru dalam penggerebekan di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (11/4) pagi.
”Waktu dibawa ke rumah sakit, masih ada napasnya. Tak lama di rumah sakit, tersangka (Hengki) meninggal dunia,” ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, kepada Sumatera Ekspres, tadi malam.
BACA JUGA: Lihat Nih, Venue Skate Board Asian Games 2018 Belum Tuntas
Tersangka Hengki digerebek di sebuah rumah yang diduga milik kerabatnya, di daerah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Melawan dan berusaha kabur, timah panas polisi terpaksa menerjangnya. ”Ini menjadi jawaban atas sikapnya yang tidak mau menyerahkan diri,” ujar jenderal bintang dua itu.
Seperti diketahui dalam rilis tersangka lain sebelumnya, Kapolda sudah memberi ultimatum hingga batas waktu yang ditentukan terhadap Hengki. ”Saya tegaskan, saya tidak main-main terhadap pelaku curas yang sadis. Saya sikat semua. Ingat, saya tidak sungkan untuk merilis tersangka di kamar jenazah,” tegasnya.
BACA JUGA: Siti Berlian Ditemukan Tewas Mengapung Usai Pulang Kampanye
Di bagian lain, Tim Jatanras Polda Sumsel diketahui berangkat ke Jawa Tengah, sejak Kamis (5/4). Dipimpin langsung Wadirreskrimum Polda Sumsel AKBP Azis Andriansyah, Kasubdit III AKBP Erlin Tangjaya, Kanit I Kompol H Antoni Adhi, dan Panit I Iptu Najamuddin.
Selama satu minggu di Jawa Tengah, tim yang telah dibagi mendatangi sejumlah daerah yang dicurigai tempat persembunyian Hengki. Indikasinya, daerah asal orang tuanya, dan rumah kerabatnya. Praktis anggota harus bolak-balik ratusan kilometer, mulai dari Kabupaten Brebes, Banyumas, dan Wonosobo.
BACA JUGA: Sopir Truk Kabur Usai Tabrak Pengedara hingga Tewas
Di Kabupaten Wonosobo, Tim Jatanras sempat mengintensifkan perburuan di wilayah Kecamatan Wadaslintang. Berkoordinasi dengan polsek setempat, Polsek Wadaslintang, menyisir daerah berkontur pegunungan tersebut. Anggota sempat kelelahan dan kelaparan. Tidur di jalan, dalam mobil, hingga ngapar di depan polsek.
Sampai akhirnya didapatkan informasi terakhir, Hengki yang diduga “gerah” kabur lagi dari Wonosobo ke Brebes. Rabu pagi (11/4), dia berhasil digerebek. Sempat dibawa ke IGD RSUD Kabupaten Brebes untuk diobati luka tembaknya, nyawa Hengki tak terselamatkan beberapa saat kemudian.
Informasinya, dari RSUD Kabupaten Brebes, jenazah Hengki dibawa menggunakan mobil ambulans ke Jakarta. Selanjutnya akan dibawa ke Palembang, dengan penerbangan dari Jakarta sekitar pukul 18.00 WIB, hari ini (12/4).
Kemudian ke RS Bhayangkara, agar pihak keluarganya dapat mengambil jenazah Hengki untuk dibawa ke P5 Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin.
Dengan tertangkapnya Hengki, berarti tuntas sudah bagi Polda Sumsel mengungkap kasus yang sempat menghebohkan ini. Diawali tersangka Bayu Irmansyah (20), ditangkap lebih dulu, Kamis (29/3). Warga P3 Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lalan, Muba, itu ditembak kedua kakinya.
Selanjutnya Jumat (30/3), giliran tersangka Poniman (21) yang tewas ditembak. Eksekutor yang dibantu menjerat leher korban itu, merupakan warga P4 Desa Karang Sari, Kecamatan Lalan, Muba. Sedangkan tersangka Tyas Dryantama (19), menyerahkan diri ke Polda Sumsel, Sabtu (31/3) malam. Tyas yang tercatat sebagai mahasiswa semester II, Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Unsri, juga merupakan warga P5 Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Muba.
Terakhir, tersangka Hengki Sulaiman, yang tewas ditembak dalam pelariannya ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (11/4) pagi. Sebelum kabur ke luar Sumsel, Hengki masih sempat aktif di akun facebooknya. Bahkan berkomunikasi dengan kepala desanya, Wahyu Predi Saputra, melalui pesan facebook. Dia tidak mau menyerahkan diri, dengan alasan takut dipenjara dan mengaku sudah kotor.
Di bagian lain, istri korban Tri Widyantoro, Rohana (42), kemarin (11/4) sekitar pukul 17.00 WIB, mendatangi Polda Sumsel. Bersama ketiga saudaranya, Rohana menuju ruang Unit 1 Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel.
Singkat Rohana mengatakan, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dan semua personel Jatanras yang berhasil mengungkap tuntas kasus pembunuhan terhadap suaminya.
“Saya dan keluarga, sudah ikhlas atas kepergian suami saya,” ujar Rohana. Soal tersangka yang ditembak dan ditangkap, Rohana enggan menanggapi puas atau tidak. Tapi setidaknya, utang nyawa telah dibayar nyawa. ”Semoga ke depan, kejadian serupa tidak terulang lagi kepada orang lain.” (vis/air/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hengki, Pembunuh Sopir Go-Car Itu sudah Kabur Keluar Sumsel
Redaktur & Reporter : Budi