Hentikan Kebiasaan Menyisakan Makanan, Dampaknya Sangat Besar

Kamis, 16 Juni 2022 – 06:29 WIB
Gerakan seribu Nongshim untuk semua. Foto: dok Nongshim

jpnn.com, JAKARTA - Satu kebiasaan yang jarang disadari, yakni menyisakan makanan ternyata memiliki dampak negatif sangat besar.

Kebiasaan menyisakan makanan dapat memicu pemanasan global atau global warming.

BACA JUGA: Rohim Sok Jagoan Melawan Polisi, Ujungnya Menyesal

Hal itu karena sampah organik yang berasal dari sisa makanan menghasilkan gas metana ketika dibuang dan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).

Gas metana merupakan gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan efek rumah kaca, penyebab terjadinya pemanasan global. Gas metana bisa merusak lapisan ozon.

BACA JUGA: Waspada, 3 Makanan Lezat Ini Bikin Anda Mudah Terserang Sakit Kepala

Mengajak masyarakat agar meninggalkan kebiasaan buruk tersebut dan menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan sesama, Nongshim Indonesia melakukan kampanye gerakan "Seribu Nongshim untuk Semua".

Brand Manager PT Sukanda Djaya, Jenny Liliyanty menyampaikan gerakan ini awalnya dilakukan di platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan.

BACA JUGA: Tubuh Anda Mudah Lelah, Jangan Ragu Konsumsi 3 Makanan Sehat Ini

Menurut dia, kegiatan tersebut mengajak para peserta untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan di akun Instagram Nongshim, yakni setiap video yang masuk akan dikonversi dengan jumlah produk Nongshim yang akan dibagikan.

"Selain memberikan pesan positif, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dampak nyata kepedulian Nongshim Indonesia di dalam sektor pangan, terutama yang erat kaitannya dengan menumbuhkan empati di kehidupan sosial," kata dia dalam siaran pers, Kamis (16/6).

“Nongshim Indonesia sebagai supplier dan pemilik merek produk penganan, merasa perlu berkontribusi untuk memberikan social impact yang nyata ke target-target yang tepat."

Menurut Jenny, kegiatan itu juga bertujuan menyampaikan pesan sosial secara positif mengenai dampak akan perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan menumbuhkan rasa empati dari masyarakat secara menyeluruh.

Kegiatan juga dilakukan secara luring (offline) setelah melandainya pandemi Covid-19 dan melanjutkan kampanye digital sebelumnya di platform media sosial.

Dari hasil kampanye itu, ribuan produk Nongshim, yakni Shin Ramyun, Shin Ramyun Shrimp, Neoguri, Kimchi Ramyun, dan Claypot Ramyun berhasil didistribusikan.

Jenny mengungkapkan produknya didistribusikan ke beberapa target penerima, yakni panti asuhan, organisasi nonpemerintah, komunitas, dan pekerja pelayanan publik, serta masyarakat yang membutuhkan.

"Hargai makanan maka hidup jadi berkah,” pungkas Jenny. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenal dengan Wanita Ini? Dia Ternyata Penipu


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler