Heran, Kok Bisa PT SHIP Menang Tender di SKK Migas

Jumat, 21 April 2017 – 18:28 WIB
Gus Irawan Pasaribu. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setelah Pengamat Politik Anggaran Uchok Sky Khadafi, kini giliran Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menyoroti proses lelang di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Di mana, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) melalui anak perusahaannya, PT Suasa Benua Sukses mendapatkan kontrak baru untuk penyewaan kapal jenis Corridor Storage Tanker dari ConocoPhillips (Grissik), Ltd.

BACA JUGA: Persoalan Lelang Pemerintah Mendominasi Laporan ke KPPU

Namun, kesepakatan tersebut justru menimbulkan keheranan. Sebab, dalam proses tender kapal pengapungan (FSO), di ConocoPhillips Grissik, PT Suasa Benua Sukses tidak memilki pengalaman pengoperasian kapal sejenis dalam tujuh tahun terakhir.

Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu mengaku heran dengan dapatnya PT Suasa Benua Sukses sebagai pemenang tender. Dia pun berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut.

BACA JUGA: Banyak Pelabuhan Tikus, KPPU: Batam Rawan Persekongkolan Kartel

"Ini parah. Kenapa perusahaan yang core bisnisnya tidak di bidang itu bisa menang tender (di SKK Migas)," kata Gus Irawan, saat dihubungi wartawan, Jumat (21/4), seperti diberitakan RMOL Jakarta (Jawa Pos Group).

Selain itu, dirinya juga mempertanyakan proses lelang yang ada di SKK Migas, yang bisa memenangkan perusahaan yang biaya operasional pengangkutan kapal pengapung lebih tinggi dari pasaran. Hal itulah yang membuat dirinya khawatir ada potensi kerugian negara.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, KPPU Awasi 11 Komoditas

"Apalagi biayanya lebih mahal sampai 6 hingga 8 ribu USD per hari," kata dia.

Selain dinilai tidak punya pengalaman di bidang perkapalan, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) sendiri kini tengah bermasalah di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), terkait dugaan pelanggaran Pasal 22 undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Tender Pengadaan Barang dan Jasa Charter Hire of One (1) Unit Floating Storage Offloading for Cinta Terminal.

"Kalau perlu, kita akan panggil KPPU, untuk menanyakan hal ini. Sudah tak zaman lah main kayak gitu, Kalau mau tender, tender yang bener. Kalau ini kasar banget," kata dia.

Pada bulan lalu, Majelis Komisi yang dipimpin Kamser Lumbanradja sebagai Ketua, telah memanggil dua pelaku usaha yang menjadi terlapor dalam perkara ini, salah satunya, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) sebagai Terlapor II.

Tender dengan Nilai Owner Estimate sebesar 64.381.500 dolar AS ini, merupakan proses tender ulang kategori penyediaan jasa penyewaan alat penyimpanan minyak dan gas di darat atau laut yang diumumkan pada 13 Maret 2015, dengan batas akhir pemasukan dokumen penawaran 27 Maret 2015.

Dalam Sidang Pertama Pemeriksaan Pendahuluan ini Investigator KPPU menyampaikan laporan dugaan pelanggaran yang pada pokoknya diduga telah terjadi persekongkolan antara Terlapor I dan Terlapor II dalam tender a quo dengan cara Terlapor I mengarahkan spesifikasi kapal yang ditenderkan dan Terlapor I memfasilitasi Terlapor II dalam proses tender hingga menjadi pemenang.

Sebelumnya, Pengamat Politik Anggaran Uchok Sky Khadafi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menelusuri adanya dugaan mafia lelang tersebut. (ipk/RMOL)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPPU Setor Laporan Kartel Pangan ke Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
SKK Migas   KPPU  

Terpopuler