Banyak Pelabuhan Tikus, KPPU: Batam Rawan Persekongkolan Kartel

Kamis, 13 April 2017 – 22:55 WIB
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Pusat Syarkawi Rauf (tengah) didampingi Komisioner Nawir Messi dan Ketua KPPU Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Batam Lukman Sungkar saat berkunjung ke redaksi Batam Pos, Kamis (13/4). F. Cecep Mulyana/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Batam, Lukman Sungkar, menyatakan Pulau Batam sangat rawan praktik persekongkolan kartel.

Bahkan, praktik kotor ini bisa tumbuh subur karena Batam memiliki puluhan pelabuhan tidak resmi (tikus) yang memudahkan masuknya barang dari luar negeri.

BACA JUGA: Peternak Babi Minta Disediakan Lokasi Legal

Sehingga para kartel sangat mudah mengatur harga komoditas tertentu.

"Ketika dikuasai satu dua orang, harga dapat dengan mudah ditetapkan. Terlebih lagi, Batam bukan daerah penghasil," kata Lukman saat berkunjung ke Batam Pos mendampingi Ketua KPPU Pusat, Muhammad Syarkawi Ra'uf, Kamis (13/4).

BACA JUGA: Begini JAC Batam Kenalkan Pariwisata Kepri di Medan

Lukman mengatakan, di antara komoditas yang rawan menjadi permainan kartel adalah komoditas pangan. Selain itu juga komoditas industri, keuangan, kesehatan, dan logistik. Karenanya, kelima bidang itu akan menjadi fokus pengawasan KPPU.

"Berbicara pangan misalnya, harga daging sapi di Indonesia salah satu yang termahal di dunia. Padahal lahan kita banyak, begitu juga dengan gula, dimana harga di Indonesia setengah dari harga di Singapura," tutur Komisioner KPPU, Nawir Messi.

BACA JUGA: 2000 Pencaker Rebutan 60 Posisi, Ya Begini Jadinya...

Begitu juga industri dan keuangan. Tingkat suku bunga di Indonesia menjadi salah satu paling tinggi. Dibanding negara-negara lain, suku bunga ritel modal kerja hanya berkisar di bawah 2 atau 1 persen. Sementara di Indonesia, suku bunga 8 persen saja sudah dianggap rendah.

"Kalau ini tak didorong, omong kosong ekonomi bakal membaik," tuturnya.

Di Bidang kesehatan, Messi mencontohkan maraknya praktik dokter yang mengarahkan pasien membeli obat dengan merek tertentu saat memberikan resep. Sehingga bukan pasar lagi yang menentukan.

Terkait hal ini, KPPU pernah memberikan saran agar apotek menyediakan obat-obat generik dan sudah disetujui pemerintah.

"Apakah diterapkan atau tidak teman-teman media yang bisa memberikan informasi," tuturnya lagi.(rng)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peternak Histeris Lihat Ratusan Babi Miliknya Ditombaki


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Batam   Kartel   KPPU   Ketua Kppu   Lukman Sungkar  

Terpopuler