UMB Gelar Pelatihan Literasi Informasi ‘Hoaks’ Politik

Heri Budianto Imbau Masyarakat Selektif Dalam Menerima dan Menyebarkan Informasi Publik

Sabtu, 20 Februari 2021 – 21:20 WIB
Pengajar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta, Heri Budianto, Dr. Heri Budianto, S.Sos, M.Si. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta, Heri Budianto mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan selektif di dalam menerima dan menyebarkan informasi publik.

Hal tersebut disampaikan Heri Budianto saat berbicara di hadapan peserta Webimar “Pelatihan Literacy Informasi 'Hoax' Politik Kepada Perempuan” yang digelar Universitas Mercu Buana bekerja sama dengan PolcoMM Institute, Sabtu (20/2/2021).

BACA JUGA: Keren, Kemendikbud Kemball Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2020

Kegiatan ini digelar dalam rangka Pengabdian Pada Masyarakat Tahun 2021 Universitas Mercu Buana.

BACA JUGA: Heri Budianto: RUU Pemilu Harus Dirancang Untuk Jangka Panjang

Flyer Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Tahun 2021 Universitas Mercu Buana. Foto: Dok. UMB

Lebih Lanjut, Heri Budianto menjelaskan kegiatan Pelatihan Literacy Informasi Hoaks Politik bertujuan untuk memberikan pamahaman kepada publik, termasuk perempuan.

BACA JUGA: Program Magister Ilmu Komunikasi UMB Resmi Berakreditasi A

“Jadi pelatihan ini memberi literasi kepada publik khususnya peserta pelatihan tentang bagaimana memahami dan mengetahui ciri informasi dan berita hoaks politik serta bagaimana menangkalnya,” ujar Heri Budianto yang juga pengajar Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana ini.

Pada kesempatan itu, Heri Budianto juga memaparkan tentang keberadaan politik lokal.   Politik lokal, menurut dia, secara sederhana dapat didefenisikan sebagai semua kegiatan politik yang berada pada level lokal.

Di tempat yang sama, Ellen M Yasak juga tampil sebagai pembicara dengan membawakan materi dengan judul "Menguak Tabir Media."

Dalam kesempatan itu, Ellen antara lain memaparkan tentang media multiplatform dan demografi pengguna internet di Indonesia.

Menurur Ellen, dampak positif teknologi di antaranya sumber belajar dan ilmu pengetahun, mengembangkan daya kreasi dan imajinasi, mempercepat komunikasi. Selain itu, mempermudah dalam melakukan riset terhadap persoalan yang mendukung aktivitas belajar dan pengembangan diri.

Dampak positif lainnya, menurut Ellen, dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tuilisan, serat memungkinkan seseorang untuk mempelajaro bahasa asing melalui lagi dan tari di aplikasi tertentu.

“Teknologi juga berdampak positif karena mengasah kemampuan analisa dan strategi untuk permainan edukatif,” ujar Ellen.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler