Hermansyah, Salah Satu Legenda Penjaga Gawang Indonesia

Abdikan Hidup Hanya untuk Urusan Mistar Gawang

Minggu, 11 September 2011 – 08:08 WIB

Timnas Indonesia pernah punya penjaga gawang jempolanYaitu Hermansyah

BACA JUGA: Deradikalisasi Jihad Melalui Komik ala Eks Pentolan JI Nasir Abbas

Sukses berkiprah sebagai pemain, pria asal Sukabumi ini sekarang serius menekuni profesi sebagai pelatih kiper
Dan dia ingin terus mencetak kipper-kiper hebat  di tanah air.  

Pada era 80-an nama Hermansyah begitu dikenal

BACA JUGA: Di Balik Rencana Mundurnya Dicky Chandra dari Jabatan Wabup Garut

Kala itu, seolah olah hanya dialah penjaga gawang yang dimiliki Indonesia
Maklum, tiap kali timnas Merah Putih bertanding, bisa dipastikan Hermansyah akan berdiri di bawah mistar

BACA JUGA: Misteri di Balik si Spiderkid Fitriyah

Itu terjadi di era 1983 hingga awal 1990

Saat Hermansyah menjadi kipper utama timnas, Indonesia nyaris bisa berlaga di Piala Dunia 1986 MeksikoSayang, saat itu, di partai final Indonesia yang menjadi juara grup 3B kalah dari Korsel yang juara grup 3ABermain di Jakarta Timnas Merah Putih kalah 1-3 dan saat melawat ke Korsel Indonesia kalah 2-0

"Itu pencapaian tertinggi saya bersama timnas." Sayang setelah itu timnas semakin "jauh" dari Piala Dunia," ujar Hermansyah saat ditemui di kediamanya di kawasan Bintaro Jakarta kamis siang kemarinPrestasi tinggi" Hermansyah lainnya bersama timnas adalah ketika berlaga di final King Cup Thailand 1995

Pria kelahiran Sukabumi, 17 Agustus 1963 itu mengakhiri karirnya sebagai pemain pada musim 1999Saat itu dia berkostum PersikotaBerhenti sebagai pemain pria yang akrab disapa Man itu langsung menekuni karir pelatih kiperHermansyah mengikuti kursus lisensi khusus kiper pada 2000 di Semarang

Karir kepelatihan Hermansyah dimulai di Persikota ( 2000-2002)Setelah itu, kelihaiannya dalam melatih penjaga gawang diminati oleh beberapa klubSaat ini, pria yang mengaku sudah bermain sebagai kipper sejak Sekolah Dasar (SD) itu dikontrak oleh klub papan atas Divisi Utama, Persidafon DafonsoroHermansyah juga pernah dipercaya sebagai pelatih kipper timnasBeberapa kipper papan atas Indonesia pernah dipoles HermansyahAntara lain Herdro Kartiko, Mukti Ali Radja, Jendri Pitoy, dan Hendra Prasetya

Pria yang pernah mempersembahkan gelar juara Galatama untuk Pelita dua musim beruntun ( 1988/1989 " 1989/1990) itu menegaskan dirinya ingin terus berkarir sebagai pelatih kiper hingga benar-benar tidak kuat lagi"Obsesi saya adalah terus menelurkan kiper-kiper tangguh di Indonesia," tandasnya

Untuk merealisaikan misinya itu Hermansyah sudah merancang untuk mendirikan Akademi" khusus penjaga gawang"Di akademi itu nantinya ada sekitar 20-40 kiper muda berbakat yang akan kita latih secara intensif mulai dasar," bebernyaMenurutnya, rencana itu sudah pernah dibicarakan secara serius dengan salah satu pihak di ibukotaBahkan sponsor sudah ada yang masuk dan pendirian badan hukum pun sudah dibuatYaitu CV Hermasnsyah Jaya UtamaSayang, karena kesibukannya sebagai pelatih kiper, cita-cita itu sementara ini masih tertunda.    

"Untuk saat ini saya masih ingin mencetak kipper bagus lewat jalur sebagai pelatih kipere di klub-klubTapi jika nanti saya sudah jenuh bergabung dengan klub, akademi kiper yang sudah saya rancang itu akan langsung saya jalankan," papanrya

Pria yang punya garis keturunan Tionghoa dari ibu itu mengatakan jika dirinya sangat mencintai dunia penjaga gawangDan putra kedua dari empat bersaudara pasangan  Hermawan (alm) dan Erin Sriwati bertekat hanya ingin mengabdikan hidupnya untuk urusan "mistar gawang"

Ya, Hermansyah memang total dalam menjalaninya karirnyaSejak menjadi peman sampai sekarang dia tidak memiliki bisnis sampingan apapun selain menjadi pelatih kipper di Persis SoloSang istri Hadiah Aryanti juga murni ibu rumah yang biasaSehingga kalau libur kompetisi ayah dari MohFitriansyah ini pun banyak menghabiskan waktunya dengan berkumpul dengan keluarga di rumah

Saat Koran ini berkunjung ke rumahnya Kamis kemarin, Hermansyah yang ditinggal anak istrinya yang masih mudik ke Palembang dan sang pembantu belum kembali dari kampung terlihat ngepel lantain rumahnya dengan hanya bercelana kolor"Saya sangat menikmati kehidupan saya ini," ungkapnya

Hermasyah berprinsip jika suatu profesi ditekuni dengan ikhlas dan benar maka hasilnya juga barokahMeski tidak punya usaha lain selain berprofesi sebagai pelatih kiper, Hermansyah hidup berkecukupanSelain sudah lama bisa membelikan rumah orang tuanya di Sukabumi, saat ini dia punya dua rumah di kawasan perumahan Bintaro Tangerang SelatanSatu rumah barunya yang baru ditempati tujuh bulan lalu seharga kisaran Rp 1 miliar.  Di garasi rumahnya juga "nongkrong" sebuah mobil berkelas(MAli Mahrus). 


Profil :
Nama    : Hermansyah
Lahir: Sukabumi, 17 Agustus 1963
Istri: Hadiah Aryanti
Anak: MohFitriansyah

Karir pemain :
1980-1981 : Diklat Salatiga
1982: Diklat Ragunan
1983-1990: Timnas
1990-1993: Pelita
1994-1996: Bandung Raya
1997: Persikabo
1998-1999: Persikota
"
Karir pelatih kiper" :
2000-2002"      : Persikota
2003: Timnas Sea Games
2004: Persikota
2005-2006: Persija
2007: Timnas Pra Olimpiade
2008: Persebaya
2009: Persidafon
2010: Persema Malang
2011: Persis Solo

BACA ARTIKEL LAINNYA... Habibie Afsyah, dari Kursi Roda Jadi Suhu Bisnis Internet Marketing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler