Hermanto Belum Tahu Kantor, Tugas Pertama Alex Jaga Kantor

OLEH : AGUS WIRAWAN, Jakarta

Jumat, 13 November 2009 – 04:40 WIB
Wakil Menteri Perindrustrian Alex Retraubun bersama istrinya Efrosina Retraubun pada hari pertama mengunjungi gedung departemen perindrustrian. Foto; Agus Wirawan / JAWA POS
Di antara wakil menteri yang Rabu lalu (11/11) dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hermanto Dardak termasuk yang paling beruntungSebab, dia tidak perlu pindah dari kantornya sekarang, yakni di Departemen Pekerjaan Umum (PU), Jl Pattimura, Jakarta Selatan.


Jabatannya sebelum diangkat menjadi wakil menteri PU adalah direktur jenderal Bina Marga

BACA JUGA: Bayu Tolak Gaji Dobel, Bambang Enjoy Mobil Lama

"Saya belum mempunyai ruang khusus untuk wakil menteri PU
Tapi, katanya nanti mau dipersiapkan," kata Hermanto saat ditemui di gedung Bina Marga yang terletak persis di samping gedung utama Kementerian PU

BACA JUGA: Tak Diawasi, Malah jadi Alat Intimidasi Petugas

Hermanto mengaku tidak tahu di sebelah mana nanti ruangnya berada
Sambil menunggu diselesaikan, dia gunakan untuk memberesi ruangannya sekarang.

Ruang wakil menteri PU memang tidak dipersiapkan karena sebelumnya tidak ada, "Nggak apa-apalah

BACA JUGA: Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak

Ini kan pengabdian kepada negara, mau bekerja di mana saja nggak masalah," tuturnya.Bagi pria kelahiran Trenggalek, 9 Januari 1957 itu, berpindah-pindah ruang di lingkungan Departemen PU sudah biasaSejak masuk menjadi pegawai PU pada 1980-an, berkali-kali dia berpindah meja kerja"Saya ini masuk PU sejak 1980-anJadi, sudah 29 tahun, yaSudah pindah ke mana-mana, mulai di Bina Marga, ke Sekretariat Jenderal, ke Biro Perencanaan hingga ditempatkan di Kanwil Kalimantan Selatan," ceritanya.

Sebagai Dirjen Bina Marga, yang bertugas mengurusi proyek jalan dan jembatan, Hermanto menjadi lebih terkenal dibanding Dirjen lainWajahnya sering nongol di media cetak, radio, maupun televisiApalagi, jika menjelang Idul FitriSorotan masyarakat selalu mengarah ke urusan jalanMengenai hal itu, Hermanto mengaku sudah melakukan persiapan jalur mudik sejak awal tahun"Proyek jalan itu tidak pas kalau mepet Lebaran," ujarnya.

Alumnus Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sekarang tidak lagi khusus mengurusi jalan dan jembatanDia juga harus menguasai penataan ruang, sumber daya air, dan cipta karya (perumahan dan permukiman)"Untuk itu, setelah dilantik Presiden, saya langsung bertemu Menteri PU (Djoko Kirmanto) untuk membahas hal-hal umum, bukan lagi urusan Bina Marga," lanjutnya.

Dia mengaku ditugasi presiden untuk membantu tugas menteri PU, terutama menjamin agar program 100 hari kerja dan program lima tahunan dapat berjalan sesuai rencanaHermanto pernah santer dikabarkan akan menjadi menteri PU pada saat penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid IINamun, Presiden SBY akhirnya masih mempertahankan Djoko Kirmanto.

Hermanto sedikit lega karena sudah mengenal watak dan karakter setiap pejabat PUPara Dirjen di lingkungan PU umumnya adalah rekan kerjanya sejak puluhan tahun lalu"Saya mungkin yang paling beruntung dibanding wakil menteri lainnya, karena saya nggak perlu kenal-kenalan lagi," ungkap peraih gelar doktor bidang transportasi ekonomi dari University of New South Wales, Sydney, itu.
Sebelum menjabat wakil menteri PU, Hermanto menjadi Dirjen Penataan Ruang periode 2005?2007 dan Staf Ahli Menteri Bidang Otonomi & Keterpaduan Pembangunan Daerah Departemen Kimpraswil periode 2003?2005

Mengenai pandangan orang tentang posisi wakil menteri yang tidak diperlukan karena sudah ada Sekjen dan Dirjen, Hermanto tidak setuju"Bedalah, mereka itu kan di operasional kalau saya ini untuk membantu menteri," jelasnya.Di bagian lain, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengisi hari pertamanya kemarin dengan berkenalan dengan pejabat-pejabat di lingkungan Departemen PerindustrianSebelumnya, Alex merupakan direktur jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) yang kantornya di Gambir"Seusai saya dilantik, Pak Menteri (M.SHidayat) malah ke luar negeriJadi, saya diminta jaga kantor," candanya.
Setelah dilantik presiden Rabu lalu (11/11) pada pukul 09.00 WIB, Alex langsung menuju kantor barunya di Jalan Gatot SubrotoMaklum, Menteri Perindustrian M.SHidayat harus mengikuti Presiden SBY menghadiri KTT APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) di SingapuraSBY mengajak lima menteri plus kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).

Alex lantas menceritakan kronologi pemilihan dirinyaPada Selasa (10/11/09), sekitar pukul 10.00 dia mendapat telepon dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang juga tim sukses SBY, Andi Mallangareng, untuk datang ke Cikeas, Bogor, pada pukul 15.00"Saya kaget, saya sedang upacara di Sekolah Teknik PerikananPak Fadel (Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Mohammad) mau naik mimbar lagi," ungkapnya

Tepat saat yang ditentukan, Alex meluncur ke CikeasDi sana dia bertemu empat wakil menteri yang lainMereka lantas bertemu Presiden SBY didampingi Wapres Boediono dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi kurang lebih satu jamMenurut Alex, Presiden SBY mengaku telah mempelajari profilnya selama dua minggu"Presiden bilang besok siap-siap dilantik pukul 09.00 karena setelah itu beliau akan ke luar negeri," terangnya.

Tepat saat di Cikeas itu pun, seharusnya dia mendampingi Fadel Mohammad ke Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk suatu perjalanan dinasTapi, mengetahui hal itu, atasannya tersebut langsung mengizinkanUntuk sementara waktu, Alex mengaku masih harus merangkap pekerjaan di DKP sambil menunggu penggantinya"Ini suatu promosiTapi, bagaimana kepercayaan presiden bisa dimanfaatkan untuk memenuhi komitmen tersebut," jelasnya.

Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Patimura Ambon itu lahir di Elat, Maluku Tenggara, pada 31 Mei 1960Dia mendapat gelar doktor dari University of Newcastle, Inggris, di bidang ilmu ekologi kelautanSaat penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu II, Alex sempat diusulkan menjadi menteri kelautan dan perikanan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Maluku(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Jangan Hanya Menunggu Orang Sakit di Poliklinik


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler