Hermawan Kartajaya Teken Wasiat Cadaver, Dahlan Iskan: Guru Sepanjang Hayat

Senin, 21 November 2022 – 08:35 WIB
Hermawan Kartajaya menyerahkan buku Marketing 5.0 kepada Dekan FK Unair Budi Santoso.-Boy Slamet-Harian Disway-

jpnn.com, JAKARTA - Dahlan Iskan menulis tentang seorang tokoh yang setelah meninggal dunia nanti ingin tetap menjadi guru.

Menurut kolumnis kondang itu, tokoh tersebut sudah menemukan caranya, yakni menjadi cadaver.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Ungkap Sosok Arsitek Gala Dinner G20 Bali di GWK, Ternyata

Maka tokoh itu ingin menyumbangkan mayatnya kelak untuk fakultas kedokteran.

Dengan cara itu mayatnya tetap bisa menjadi guru bagi para mahasiswa yang ingin jadi dokter.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Gus Dur yang Membuat Jenny Widjaya Pulang ke Indonesia

"Itulah guru sepanjang hayat: Hermawan Kartajaya. Ia berulang tahun ke-75 kemarin malam," tulisan Dahlan, Disway edisi Minggu (20/11).

Melalui tulisan berjudul Cadaver Plus, Dahlan menulis bahwa Hermawan menandai ultahnya itu dengan menandatangani wasiat agar kalau meninggal kelak, mayatnya diserahkan ke fakultas kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

BACA JUGA: Wapres Selipkan Pesan soal Capres di Muktamar Muhammadiyah, Begini Kalimatnya

"Pelajaran anatomi, mata kuliah dasar bagi calon dokter, tidak bisa sempurna tanpa menyajikan mayat di 'ruang' kuliah," lanjut Dahlan.

Konon Hermawan banyak bicara kematian di hari ulang tahunnya, padahal, Dahlan melihat tokoh marketing Indonesia itu justru lebih segar dibanding lima tahun lalu.

"Dua hari sebelum ulang tahun, dan sehari setelahnya, Hermawan sibuk di rangkaian acara itu," tulisan Dahlan.

Hermawan ke Banyuwangi naik kereta wisata. Dia ke ITS dan Unair untuk memberi kuliah umum.

Dia juga ke Kapasari gang V untuk melihat rumah masa kecil dan mudanya.

Lalu, pendiri MarkPlus itu juga sembahyang ke gereja Katolik yang hanya setahun sekali dia kunjungi.

Hermawan juga ke Karanganyar melihat proses daerah di selatan Solo itu menjadi 'Kabupaten Pancasila'.

Puncaknya, Hermawan mengundang makan malam sejumlah kerabat pada kemarin malam itu (Sabtu, red).

Dahlan menulis pada acara ulang tahun Hermawan itu ada pejabat tinggi yang hadir malam itu.

"Tinggi sekali: tingginya 2,25 meter; Beliau adalah Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia: Jaroslav Dolecek," lanjut Dahlan.

Hermawan adalah konsul kehormatan Republik Ceko sejak negara itu masih Ceko Slovakia. Wilayah kerja awalnya: Jatim, Jateng, dan Yogyakarta.

"Ketika tampil dengan mikrofonnya Hermawan keliling ke meja-meja undangan. Beberapa orang dia tanya: apakah mau mengikuti dirinya menjadi cadaver," tulisan Dahlan.

"Tidak satu pun ada yang mau, padahal dengan cara itu kehidupan seseorang akan lebih abadi," tulisan Dahlan.

Menurut Dahlan, bagi orang yang usianya sudah lebih 75 tahun, wasiat menjadi cadaver memang lebih tepat daripada wasiat donor organ.

Mungkin sudah sulit menjadikan organ orang yang sudah tua untuk donor transplant.

"Donor organ lebih tepat dilakukan untuk yang lebih muda," tulisan Dahlan.

Tulisan lengkap Dahlan Iskan ini dapat Anda baca pada kolom Disway atau melalui tauan berikut; Cadaver Plus. (Disway/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Menulis Kisah Keberhasilan Jenny Widjaya Meneliti Sagu


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler