Hidup Bergantung dari Mertua, Mau Dicerai, Kini Bersimpuh Memohon Maaf

Selasa, 25 Juli 2017 – 13:56 WIB
Hidup Bergantung dari Mertua, Mau Dicerai, Kini Bersimpuh Memohon Maaf. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Donjuan kini diliputi rasa penyesalan. Dengat sangat, dia meminta maaf kepada istrinya Karin.

Pria berusia 38 tahun itu telah memanfaatkan status mertuanya yang pejabat.

BACA JUGA: Suami Keluar Masuk Sampai 15 Kali, Sakit Hati, Istri Gugat Cerai

Di balik nama besar mertuanya, Donjuan makin sombong dan mengeruk keuntungan dari saudara-saudaranya yang membutuhkan pekerjaan.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

BACA JUGA: Hubungan Cinta Terlarang Nenek NJ dengan Murid SD

Si mertua sungguh baik hati. Demi kasih sayangnya kepada anak dan menantunya, mantan anggota DPR itu sering membantu saudara bahkan tetangga Donjuan untuk bekerja di sebuah perusahaan.

Sayang, Donjuan justru memanfaatkan kekuasaan mertuanya untuk menambah pundi-pundi uang.

BACA JUGA: Lemah Iman Hadapi Wanita Berambut Basah

"Saya sungkan sama ayah dan ibu. Seringkali nitip saudara kerja, ayah dan ibu kan sekarang enggak kayak dulu. Iya kalau satu atau dua kali, ini sudah puluhan yang dititipkan suami ke ayah,” kata Karin, 35, di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (24/7).

Sebagai anak, Karin justru yang sungkan dengan orang tua maupun relasinya. Pasalnya, sampai sekarang beberapa relasi masih berhubungan dengan dirinya.

Dia pun mengaku sering malu karena orang titipan suaminya bekerja tidak sesuai harapan.

”Kadang lulusan SMA ditaruh di bagian staf. Beberapa ada yang instansi publik. Padahal yang S1 juga cukup banyak yang berkualitas,” kata warga Rungkut Asri itu.

Pengusaha fashion yang juga arsitek itu mengaku instansi maupun perusahaan akhirnya menerima saudara suaminya lantaran orang tuanya memiliki saham dan kebijakan di perusahaan itu.

”Logikanya ya malulah. Kalau dari keluarga sendiri sih enggak pernah titip-titip gitu. Semua kerja mandiri, kalau enggak bisa masuk ya bisnis. Dua adik saya juga dokter,” kata Karin.

Yang bikin Karin kesal karena suaminya bukan berniat menolong saudaranya, namun justru meminta biaya tambahan jika sudah diterima sebagai pegawai.

”Makelar pekerjaan. Kejam bagi aku itu. Lha orang butuh kerja kok malah dimintai uang. Bahkan, onok sing gajine habis digawe bayar suaminya. Kadang aku yang ngembalikan. Enggak tega,” kata ibu dua anak itu.

Sementara itu, Donjuan yang hadir dengan wajah galau mengaku tidak ingin berpisah dengan Karin. Ia berharap istrinya memaafkannya.

”Saya enggak niat menodong atau minta uang banyak-banyak sama mereka. Kalau memang uang makelar itu suruh kembalikan akan saya kembalikan,” harap warga asli Tulangan, Sidoarjo. (sb/han/jek/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cobaan Begitu Berat, 10 Tahun Hadapi Dosen Killer di Jerman, Pulang Digugat Cerai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler