jpnn.com - jpnn.com - Seorang ibu muda di Brebes bernama Ayu Retno Wulandari (21) sejak Sabtu lalu (4/2) hilang bersama anak balitanya yang bernama Ayudika Asyira alias Andin (3). Ayu menghilang di Sungai Pemali, Brebes.
Hilangnya Ayu memang menyisakan tanda tanya. Sebab, ada dugaan Ayu bunuh diri dengan membawa anaknya.
BACA JUGA: Tolonglah, Jenazah TKI Asal Brebes Tertahan di Malaysia
Keluarga Ayu pun masih terguncang dengan hilangnya ibu muda berparas menarik itu. Untung Syahpuji (36), salah satu anggota keluarga Ayu mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan demi mencari istri Andik Siswanto itu.
Untung mengungkapkan, upaya mecari Ayu sudah melibatkan berbagai paranornal. Namun, penerawangan sejumlah paranormal menunjukan hasil berbeda-beda.
BACA JUGA: Hiii... Baru Sebulan Sudah Enam Orang Bunuh Diri
Seorang paranormal menyebut Ayu dan anaknya dibawa mahluk halus penunggu Sungai Pemali. Sementara orang pintar lainnya meyakini Ayu dan Andien -panggilan Ayudika Asyira- masih hidup.
”Keluarga mencari tahu juga lewat jalur lain, ke orang pintar di Kebumen, Pemalang, sampai Cirebon. Ada yang bilang Ayu ada di alam lain terikat di pohon bambu di bawah Kali Pemali. Ada yang bilang masih hidup di suatu tempat,” ujar Untung seperti diberitakan radartegal.com.
BACA JUGA: Bocah 2 Tahun Hilang di Kali Ciliwung
Untung juga menuturkan, Ayu sempat terlibat cekcok dengan suaminya, Andik Siswanto (30). Pemicunya adalah burung peliharaan Andik.
Selama ini Andik terlalu sibuk mengurus burung-burung piaraannya. Sampai akhirnya Ayu meminta suaminya melepas burung murai dan kenari senilai Rp 5 jutaan. Namun, Andik malah meminta Ayu membayar dulu seharga burung piaraan itu agar bisa dilepas.
Lama-lama Ayu pun mulai kesal hingga menuduh suaminya lebih sayang kepada burung piaraan ketimbang anak dan istrinya. Ujungnya, Ayu mengancam pergi.
Namun, sang suami yang menganggap Ayu hanya pergi ke rumah ibunya sehingga tidak mencegahnya. Selama ini, keluarga kecil itu hidup di rumah kontrakan di Desa Keboledan yang masih tetangga desa dengan kampung halamannya.
Ayu saat pergi juga mengirim pesan singkat (SMS) ke kakak perempuannya. ”Ayu kemudian kirim SMS ke mbakyu-nya (kakak perempuan, red),” tutur Untung.
Dalam SMS itu Ayu meminta kakaknya tak perlu mencarinya. “mengko adong sampeyan maca SMS kie, sampeyan ora bakal weruh aku maning (nanti kalau kamu baca SMS ini berarti sudah tidak akan melihat saya lagi, red),” kata Untung menirukan isi SMS dari Ayu.
SMS bernada pamitan tersebut, seperti menjadi pesan terakhir bagi keluarga Ayu. Sebab, tiba-tiba keluarga sudah dikagetkan dengan berita Ayu menggendong anaknya menceburkan diri ke Sungai Pemalu. Warga Desa Kupu RT 5 RW 2 Kecamatan Wanasari ini dinyatakan hilang.
Sementara di tanggul sungai yang berada sekitar Pasar Pesantunan, pada Sabtu (4/2) lalu sekitar pukul 14.00 WIB terdapat sepasang sandal dan motor Honda Vario putih dengan nomor polisi G 4486 IR milik korban. Terdapat pula jejak-jejak telapak kaki yang menunjukan arah ke Sungai Pemali.
”Nenek Andien sering mengigau nyebut-nyebut cucunya, kadang juga katanya sering terlintas panggilan dari cucunya,” tambah Untung.
Meski kadung tersiar Ayu dan anaknya hilang di Sungai Pemali, tapi keluarga korban juga masih menyimpan sebersit harapan bahwa Ayu dan Andien masih hidup. Selain petunjuk dari salah seorang paranormal, juga terdengar kabar bahwa kepergian Ayu dari rumah itu membawa sejumlah harta benda dan barang berharganya.
Konon, sehari sebelum kejadian, Ayu mengambil uang untuk gaji karyawan. Kemudian juga membawa emas 30 gram dan uang pribadinya sebesar Rp 3 juta.
”Tapi ya itu memang masih tanda tanya, ditelepon tidak bisa. Keluarga yang jauh-jauh juga sudah dihubungi semua, tapi tidak ada. Tapi semoga memang masih hidup, pergi ke mana seperti itu karena bawa tas,” harap Untung.
Sementara upaya pencarian oleh Tim SAR masih dilakukan hingga hari keempat. Pencarian dilakukan hingga radius 10 kilometer dari lokasi motor korban.
”Masih terus dilakukan hari ini sampai muara sekitar 7-10 kilometer. Pusat pencarian bergeser ke Desa Kertabesuki sampai ke utara. Normatifnya kalau benar hilang di sungai empat hari sudah sampai muara,” papar koordinator Tim SAR Brebes Ade Dani Raharjo.
Terkait kemungkinan Ayu tidak terjun ke sungai, Ade menyampaikan, itu bisa saja terjadi. ”Yang jelas kami bekerja sesuai indikasi dari kepolisian korban yang diduga terjun ke sungai. Sesuai SOP, pencarian akan tetap dilakukan sampai 7 hari sejak pencarian awal,” jelasnya. (ism/fat/zul/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesulitan Ekonomi, Warim Gantung Diri di Balik Lemari
Redaktur & Reporter : Antoni