Hiii, 'Kapal Hantu' Berbendera Indonesia Berlayar di Myanmar

Minggu, 02 September 2018 – 17:07 WIB
Kapal Sam Ratulangi PB 1600 yang kandas di perairan Myanmar. Foto: The Myanmar Times/Facebook

jpnn.com, YANGON - Sebuah kapal besar berbendera Indonesia menghebohkan publik Myanmar. Kapal bernama Sam Ratulangi PB 1600 itu berlayar di perairan Myanmar tanpa ada satu pun kru atau penumpang di dalamnya.

'Kapal hantu' itu kandas di dekat Kota Praja Thongwa di wilayah Yangon. Petugas gabungan dari penjaga pantai, angkatan laut dan kepolisian telah memantau kapal itu sejak penduduk desa melihatnya pertama kali pada awal pekan lalu.

BACA JUGA: Genosida Rohingya: Junta Militer Myanmar Disanksi Facebook

Tim gabungan lantasmemasuki kapal itu ketika kandas di sebuah pulau pasir atau gosong. Anehnya, tak ada satu pun orang di dalam kapal itu.

“Tak ada kru atau kargo yang ditemukan di kapal. Ini cukup membingungkan bagaimana kapal sebesar itu bisa muncul di perairan kami,” ujar U Ne Win, seorang anggota parlemen Yangon yang mewakili Kota Thongwa kepada The Myanmar Times.

BACA JUGA: Penghargaan Aung San Suu Kyi Terus Berguguran

Sedangkan pihak Angkatan Laut Myanmat mengatakan, kapal kargo itu dalam kondisi kosong saat ditarik ke menuju pabrik penghancur kapal di Bangladesh. Namun, cuaca buruk datang sehingga kapal itu terlepas dari kapal tunda yang menyeretnya.

Media milik pemerintah Myanmar itu mengabarkan, kapal tersebut sedianya akan dipreteli di Bangladesh. Memang, kapal yang dianggap sudah tidak layak sering dibawa ke Pelabuhan Chittagong di Bangladesh untuk dihancurkan.

BACA JUGA: PBB: Enam Jenderal Myanmar Dalangi Genosida Rohingya

Namun, Sekretaris Jenderal Federasi Independen Pelaut Myanmar U Aung Kyaw Linn mengatakan, kapal itu masih dalam kondisi layak. “Dalam pandagan saya, kapal itu sengaja ditinggalkan. Pasti ada alasannya (sehingga sengaja ditinggalkan, red),” ujarnya.

Ukuran ‘kapal hantu’ itu memang bukan main. Panjangnya 580 kaki atau hampir dua kali lapangan sepak bola.

Kapal itu dibuat pada 2001. Situs The Marine Traffic mencatat kapal itu terakhir kali terpantau saat berada di pantai barat wilayah Taiwan di Laut China Selatan pada 2009.

Sam Ratulangi PB 1600 bukanlah ‘kapal hantu’ pertama di perairan Asia.  Dalam beberapa tahun terakhir ini sejumlah kapal mencurigakan telah ditemukan hanyut di lepas pantai Jepang.

Hanya saja, ukurannya memang tak sebesar Sam Ratulangi PB 1600. Banyak dari kapal-kapal itu ditemukan kosong tanpa penumpang.

Bahkan, ada mayat di dalamnya. Sedangkan beberapa kapal lainnya ditemukan memuat awak dari Korea Utara.(independent/myanmartimes/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Myanmar: Militan Rohingya Ancaman Bagi Asia Tenggara


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler