jpnn.com, SINGAPURA - Aung San Suu Kyi beranggapan, teroris adalah ''kanker'' yang harus dimusnahkan dari Myanmar. Khususnya dari Negara Bagian Rakhine. Dia yakin kelompok teror di kawasan tersebut merupakan ancaman serius bagi Asia Tenggara.
Dia memang tidak langsung menyebut Arakan Rohingya Salvation Army alias ARSA sebagai teroris yang dimaksud. Namun, ceramah yang dia sampaikan di Singapura, Selasa (21/8), menyiratkan ARSA sebagai ancaman.
BACA JUGA: Terungkap! Milisi Rohingya Bantai Warga Hindu Myanmar
''Teroris yang mengawali krisis kemanusiaan di Rakhine ada sampai sekarang. Ini bukan hanya ancaman bagi Myanmar, tapi juga negara lainnya,'' jelas Suu Kyi sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Penerima Nobel Perdamaian 1991 itu juga menegaskan, militer bukanlah penjahat. ''Ingat, saya juga punya tiga anggota militer di kabinet saya. Mereka baik-baik semua,'' ujarnya.
BACA JUGA: Waduh! Myanmar Bebaskan Ribuan Penjahat Narkoba
Kalimat tersebut seolah mengesampingkan fakta bahwa militer pernah menjadikannya tahanan rumah selama 15 tahun.
Pada kesempatan itu, dia juga menyinggung repatriasi Rohingya dari Bangladesh. Suu Kyi menyatakan bahwa repatriasi sangat bergantung kepada pemerintah Bangladesh.
BACA JUGA: Repatriasi Rohingya: Gelombang Pertama Cuma 5 Orang
Sebab, merekalah yang bertugas memulangkan kaum Rohingya ke perbatasan. ''Kami hanya tinggal menerima,'' jelasnya. (bil/c14/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Maaf, Duterte Tarik Ucapan soal Genosida Rohingya
Redaktur & Reporter : Adil