jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penghiliran seharusnya bisa melahirkan industri penopang yang kuat.
Yaitu, industri-industri yang mampu memproduksi bahan baku penolong atau substitusi impor.
BACA JUGA: Ternyata Baru Dua Politeknik Berkolaborasi dengan Industri
Namun, karena keinginan tersebut belum terwujud, industri dalam negeri pun lebih memilih jalan yang lebih praktis, yakni impor.
’’Ketergantungan impor terhadap bahan baku untuk industri terus meningkat. Kinerja ekspor nonmigas juga gagal menopang tekanan dari impor migas yang besar,’’ ujar Hariyadi, Rabu (16/1).
BACA JUGA: Investasi di Sektor Industri Tembus Rp 226 Triliun
Hariyadi mengungkapkan, industri bahan baku penolong yang sudah existing masih cukup berat bersaing dengan impor.
Sebab, tanpa dukungan yang maksimal, ongkos tenaga kerja dan produksi yang masih tinggi membuat harga jual produk meningkat.
BACA JUGA: Saran Apindo ke Pemerintah soal Konektivitas Antarwilayah
’’Karena lebih murah, pelaku industri lebih memilih membeli produk impor jika dibandingkan dengan produk substitusi impor di dalam negeri,’’ jelas Hariyadi.
Selain itu, pemerintah cenderung terlambat merespons tanda-tanda tekanan global yang terlihat sejak awal tahun.
Misalnya, yang terlihat dari sejumlah kebijakan pengendali impor dan pendongkrak ekspor yang baru digalakkan pada semester kedua 2018.
’’Seperti mandatory B20, kebijakan PPh, dan berbagai perundingan dagang,’’ kat Hariyadi.
Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin Handito Joewono menjelaskan, pemerintah harus berfokus memacu ekspor.
Sebab, saat ini peluangnya lebih besar untuk meningkatkan ekspor ketimbang meredam impor.
Industri yang memiliki kapasitas lebih dan ekspornya bisa digenjot adalah otomotif dan tekstil.
’’Sekarang bergantung sikap pemerintah untuk memberikan insentif yang besar supaya industri memiliki kepastian produksi,’’ tutur Handito. (agf/c14/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Pastikan Pegatron Segera Beroperasi di Batam
Redaktur & Reporter : Ragil