jpnn.com, TALAUD - Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut turut menyuarakan aspirasi milenial perbatasan Indonesia-Filipina perihal program subsidi rumah.
Sebagai putri Porodisa, dia menilai di perbatasan juga butuh rumah dan menanti program Presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dan perbatasan tiba di Talaud.
BACA JUGA: Habiburokhman Sarankan Hillary Brigitta Cabut Laporan Terhadap Komika Mamat Alkatiri
Melalui akunnya di Instagram, Hillary membagikan kegiatannya di Talaud, dalam rangkaian kawin adat dan sesi pemotretan pre-wedding di Pulau Sara.
“Pak Menteri Erick Thohir yang terhormat, izinkan saya menyampaikan suara hati masyarakat perbatasan Talaud, khususnya kaum milenial perbatasan mulai dari petani, nelayan, bahkan sampai mengabdi buat Indonesia menjadi abdi negara,” tulis Hillary dikutip pada Senin (31/10).
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Legislator, Hillary Lasut Dorong Pemuda Berperan di Era Digital
Terkait fasilitas kredit rumah murah, kata putri Bupati Talaud Elly Engelbert Lasut ini, anak-anak muda di daerahnya juga punya untuk diperhatikan dan menerima program pemerintah.
“Sudah berkali-kali kami memperjuangkan program rumah subsidi untuk masyarakat kecil di daerah perbatasan kabupaten Talaud, karena aparat saja ada yang masih menginap di balai desa. Punya tunjangan tetapi tidak ada perumahan yang dapat support dari BUMN dan Bank BTN sebagai penyalur kredit program Pak Jokowi,” jelas Hillary.
BACA JUGA: TNI Batal Lantik Calon Prajurit Berdarah Myanmar, Hillary Surati Panglima, Begini Hasilnya
Menurutnya, sejak merdeka sampai sekarang, masyarakat banyak yang membangun rumah berisiko abrasi karena tidak ada program rumah subsidi.
Hillary mengungkapkan, pada Minggu (30/10/2022) malam, ada 10 rumah yang memang tergolong sederhana di Desa Ruso, Kabupaten Talaud habis disapu ombak dan diterpa angin.
Di lokasi itu memang belum ada talud pemecah ombak, sementara permintaan yang diajukan ke pemerintah pusat sudah 3 tahun tidak ada kejelasan dan kelanjutan sampai sekarang.
“Masyarakat serbasalah, tidak mampu beli bahan bangunan karena akses pengiriman sulit dengan medan yang berat. Jadi, kapan dan bagaimana bisa daerah kami ini maju?" lanjutnya.
Hillary pun memohon agar daerah perbatasan juga diprioritaskan. "Jangan sampai negara tetangga yang lebih memperhatikan, akhirnya berisiko perpecahan," ucapnya.
Dia menyinggung soal upaya yang telah dilakukan bertahun-tahun lamanya agar masyarakat Talaud atau Taroda tidak mau lagi berpisah dengan Indonesia dan ikut negara tetangga.
“Kalau dibiarkan terus-terusan begini, jadi sia-sia kami di sana menjanjikan bahwa walaupun kecil dan sedikit penduduknya, suatu saat Talaud akan diberi perhatian lebih oleh pemerintah pusat. Jangan sampai masyarakat memberontak, disusupi, baru kita kebingungan. Di papua, dana otsus saja belum berhasil menghentikan pemberontakan secara instan,” pungkas Hillary.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Festival KPR Hunian Pemuda di Gedung Sarinah Jakarta, pada Jumat (28/10).
Dalam kegiatan yang digelar oleh BUMN Perumnas tersebut ditampilkan ragam proyek perumahan yang strategis, solutif, dan cocok untuk milenial.
Namun, program rumah tersebut baru dibangun di area yang terintegrasi dengan KRL Jabodetabek. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh