Hina Suku Bugis, Mahathir Menggali Kubur Sendiri

Minggu, 22 Oktober 2017 – 13:38 WIB
Tokoh Malaysia Najib Razak (kiri) dan Mahathir Mohamad. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Senator asal Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas mengecam keras pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad,dalam orasi politik di hadapan pendukungnya di Alor Setar Malaysia.

Mahathir menyinggung Suku Bugis dalam orasinya di hadapan "Himpunan Sayangi Malaysia". Dia meminta Datuk Seri Najib Tun Razak (perdana manteri Malaysia), untuk kembali ke Bugis Sulawesi.

BACA JUGA: DPD RI Usulkan 9 RUU Prioritas ke Prolegnas 2018

Mahathir menganggap orang Bugis seperti Lanun/perompak.

"Pak Mahathir menganggap suku Bugis pencuri adalah hal yang salah, fatal dan tidak pantas. Pak Mahathir sungguh telah menurunkan harga diri orang Bugis," ujar Asri.

BACA JUGA: DPD Akan Bentuk Forum Komunikasi Badan Kehormatan Parlemen

Menurutnya, apa yang diucapkan sangat tidak pantas keluar dari mulut mantan perdana menteri yang telah menjabat lebih 20 tahun sebagai perdana menteri.

Asri mengatakan, Mahathir tokoh yang memiliki kedekatan dengan Indonesia telah merusak dirinya, menjadi orang picik dan kerdil dalam berpikir serta berucap.

BACA JUGA: DPD Berperan Mencegah Pembatalan Perda

"Sebagai senator yang juga mewakili masyarakat Bugis Sulawesi meminta Mahathir meminta maaf di media media Malaysia dan media-media Indonesia. Ini bukan hanya persoalan Mahathir dan Bugis tapi bisa berdampak pada hubungan etnis suku-suku serumpun. Jika tidak mau meminta maaf sama saja Mahathir dan turunannya menggali kuburannya sendiri, sebab ini sudah menjadi harga diri orang Bugis di manapun di seluruh dunia," tegas Asri.

Asri menegaskan, Mahathir harus berjiwa besar jika mengakui salah.

"Sangat disayangkan tokoh sekelas Mahathir kerdil dan tidak bisa menjaga mulut," pungkas pria keturunan Bugis tersebut. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Danau Di Indonesia Terancam, Kepala Daerah Temui DPD


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
adv_dpd  

Terpopuler