Hindari Camilan yang Komposisinya Berlebihan

Rabu, 13 Mei 2015 – 19:47 WIB
TALK SHOW: Dari kiri, Ayu Dewi, Nur Shilla Christianto (head of corporate communication PT Nestle Indonesia), dan dokter Inge Permadhi di Royal Plaza (10/5). Foto Angger Bondan/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2014, sekitar 71 persen kematian di Indonesia disebabkan penyakit degeneratif.

Hal itu diungkapkan dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi dalam diskusi Ajak Keluarga Indonesia Hidup Sehat dengan Tiga Pilar (Diet Seimbang, Bergerak Aktif, dan Relaksasi) di atrium Royal Plaza beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Menyajikan Udang Bakar Lada Hitam

Inge menjelaskan, penyakit degeneratif adalah penyakit yang disebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang biasa diderita orang lanjut usia.

’’Yang masuk penyakit degeneratif itu diabetes, obesitas, jantung, stroke, osteoporosis, Alzheimer, dan Parkinson,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: Perbedaan Kandungan Nutrisi Susu

Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat membuat penyakit degeneratif itu tidak hanya menyerang orang lanjut usia. Dari tahun ke tahun, penderitanya semakin muda.

Umumnya disebabkan gaya hidup kurang sehat, tingkat stres yang tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik.

BACA JUGA: Gurihnya Udang Bakar Kemangi

Untuk menghindari penyakit tersebut, Inge menyarankan masyarakat beraktivitas dan membiasakan pola hidup sehat, yakni mengonsumsi makanan yang beragam dan seimbang.

Inge mengungkapkan, masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan berat, manis, dan asin. Masih banyak orang tua yang membawakan bekal sekolah berupa nasi, mi goreng instan, dan telur atau ayam.

’’Bekal ini mainstream banget dan mudah dibuat. Sayangnya, orang tua tidak memperhatikan gizi anaknya,’’ ungkap Inge.

Dampaknya, ada beberapa pasien Inge yang tidak terduga. Misalnya, ada anak perempuan yang kelas VI SD. Bocah berusia 12 tahun itu mempunyai berat 99 kg.

Dia tercatat sebagai penderita obesitas dan diabetes. Ada pula mahasiswi UI berusia 21 tahun yang beratnya 140 kg.

’’Saya menyesalkan kenapa mereka sampai terkena obesitas,’’ ungkapnya.      

Seharusnya, lanjut Inge, mereka bisa menghindari makanan dan camilan yang mengandung komposisi secara berlebihan. (cik/c7/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Dua Diet yang Paling Ampuh Turunkan Berat Badan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler