"Bisa dikatakan, penerapan SPM ini untuk mewujudkan keterjangkauan memperoleh pendidikan yang sesungguhnya, bukan (yang) semu," ujar Fasli, di Gedung Kemendiknas, Jakarta, Selasa (24/8).
Dijelaskannya, fokus SPM pendidikan dasar ini adalah sekolah/madrasah (SD/MI) dan SMP/MTs
BACA JUGA: Tunda Bangun Madrasah Bertaraf Internasional
Selain itu, SPM pendidikan ini mencakup pendidikan formal, non-formal dan informalBACA JUGA: Disiapkan, Beasiswa untuk 8 Juta Pelajar Miskin
"Tahapan berikutnya adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta tahapan yang paling tinggi adalah sekolah di atas SNP," jelasnya.Lebih lanjut Fasli menambahkan, Kemendiknas merencanakan SPM pendidikan dasar akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2011
"Untuk tahapan awal, kita akan menggunakan sampel 5.000 sekolah yang terletak di daerah/kabupaten, dengan anggaran sebesar Rp 18 triliun untuk jangka waktu selama tiga tahun, yakni 2011-2013
BACA JUGA: SMK Butuh 16.338 Guru Ahli
Jadi, (anggaran) setiap tahunnya sekitar Rp 6 triliun," sebut Fasli.Dikatakan lagi, biaya implementasi SPM pendidikan dasar itu, baik dari aspek investasi maupun operasional, bersumber dari anggaran pemerintah pusat (APBN) dan daerah (APBD) yang dialokasikan secara khususSedangkan untuk biaya operasional, terang Fasli, kalkulasi Tim BESCSP tidak jauh berbeda dengan biaya BOS dan BOS buku yang sudah diluncurkan pemerintah"Penambahan biayanya tidak terlalu signifkan," imbuhnya.
Dicontohkannya, untuk BOS SD yang ada sekarang sebesar Rp 395 ribu, sedangkan dalam kalkulasi tim adalah sebesar Rp 410 ribu per kepalaKemudian (dana BOS) untuk siswa SMP sekarang Rp 575 ribu, sedangkan kalkulasi tim adalah Rp 731 ribu(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Mutu SMK RSBI, Siapkan Rp1,03 T
Redaktur : Tim Redaksi