jpnn.com - TARAKAN - Kapal Pelni KM Lambelu yang baru saja meninggalkan Pelabuhan Malundung, kandas di depan perairan Tanjung Pasir Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (22/10) dini hari.
Komandan patroli dan Humas KSOP Tarakan, Syahruddin mengatakan, KM Lambelu mengalami kecelakaan sekitar pukul 02.03 dinihari di daerah perairan Tanjung Pasir.
BACA JUGA: Lewati Izin Tinggal, Imigrasi Mataram Deportasi 85 WNA
Empat kapal tug boat penarik tongkang terpaksa dikerahkan untuk menarik KM Lambelu.
Namun, hingga tengah malam tadi, kapal tersebut belum bisa bergerak. Seluruh penumpang kapal juga tidak dievakuasi.
BACA JUGA: Ronaldo Memeluk Agama Islam, Namanya Diganti
Informasi yang mereka terima dari pihak kapal, saat itu nakhoda melihat ada tug boat menarik tongkang tepat di garis haluan yang akan dilintasi KM Lambelu dari Tarakan tujuan Nunukan.
Saat itu nakhoda KM.Lambelu mengaku sempat menghubungi kapal tug boat tersebut melalui radio panggil, namun tidak ada jawaban.
BACA JUGA: Dihukum Seumur Hidup, 6 Tahun di Sel, Kabur Usai Menipu Sipir
“Nakhoda kapal seharusnya mengambil haluan kanan, namun karena ada kapal MV.Sea Opal yang sedang labuh jangkar. Nakhoda pun memutuskan merubah haluan ke kiri dan berusaha lepas dari lambung kanan kapal tongkang,”
“Namun kapal sudah terlanjur masuk ke daerah dangkal dan akhirnya kandas,” kata Syahruddin seperti diberitakan Radar Tarakan (Jawa Pos Group) hari ini.
Keputusan tersebut diakuinya adalah keputusan yang harus diambil sangat cepat.
Sebab jika KM Lambelu memaksakan untuk mengambil lambung kanan, kemungkinan akan bertabrakan dengan MV.Sea Opal.
Sejak Sabtu pagi kemarin, hingga malam tadi, upaya untuk menarik kapal tersebut masih terus dilakukan.
Dan hingga tengah malam tadi, posisi KM.Lambelu masih berada di lokasi yang sama.
Dari keterangan warga di RT.21 Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburungan Timur, kapal KM Lambelu kandas sejak pukul 02.00 wita, tak jauh dari bibir pantai.
Sofian nelayan setempat mengatakan jalur yang dilalui KM.Lambelu tersebut merupakan area karang dan gusung, sehingga kapal seukuran KM.Lambelu tentu tidak akan bisa melewatinya.
“Ini air mati, sehingga sangat sulit, seandainya saja kapal ini bisa ditarik kapal tug boat, berarti yah selamat. Kalau tidak, bisa jadi kapal ini harus menunggu kurang lebih 7 hari untuk menunggu air pasang besar,” jelasnya.(eru/ddq/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susi Pudjiastuti Dilarang Masuk ke Merauke
Redaktur : Tim Redaksi