BACA JUGA: Jasa Marga Incar Rp 4,8 Triliun
Ironisnya, kondisi itu diperrah oleh ketidakpedulian pemerintah terhadap dampak yang ditimbulkan oleh maraknya produk impor yang masuk ke Indonesia.Dijelaskan Erwin, saat ini nilai impor barang konsumsi ke Indonesia semakin besar saja
"Kendalanya, insentif bagi pengusaha yang tidak terlalu tinggi sehingga pengusaha-pengusaha kita malas lagi jadi produsen dan sudah ingin jadi pedagang saja," kata Erwin di Jakarta, Kamis (6/10).
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia pada Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 114,84 miliar
BACA JUGA: Desak Pemerintah Tegur CIFOR
Naik 30,9 persen dibandingkan periode yang sama di 2010.Berdasarkan golongan jenis barangnya, 74,96 persen impor Indonesia adalah bahan baku, 17,42 persen barang modal, dan 7,62 persen adalah barang jadi atau konsumsi.
Erwin menambahkan, belum lagi dukungan pemerintah terhadap pengusaha dalam negeri masih minim
“Dan ini kan sudah terjadi di Amerika
BACA JUGA: Adaro Tambah Cadangan Batubara
Mereka sudah tidak bisa menghilangkan ketergantungan impornya apalagi dari ChinaJangan sampai terjadi di Indonesia," kata Erwin(boy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... KKKS Nasional Minta Diprioritaskan
Redaktur : Tim Redaksi