Ketua Bidang Perbankan HIPMI, Silmy Karim mengatakan, bahwa rencana kenaikan TDL oleh pemerintah sangatlah tidak tepat
BACA JUGA: Anggaran Naik 89 Persen, Mentan Fokus Infrastruktur
Apalagi kenaikan TDL baru saja berlaku di Juli 2010 kemarin."Kalau tetap dipaksakan juga untuk naik, tentu kami akan menyiasatinya dengan mengurangi produksi
BACA JUGA: Investasi di Maja, Kemenpera Gandeng Singapura
Nah, ini akan berdampak juga otomatis pada produksi dan efisiensi karyawanSilmy mengatakan, kalau pemerintah memaksakan juga menaikkan TDL, akan banyak beban yang harus dihadapi pengusaha
BACA JUGA: HET Pupuk Naik, Subsidi Berkurang
Kenaikan 10 persen saja pada Juli lalu, menurutnya sudah berdampak pada kenaikan inflasi 1,5 persen sebulan sebelumnya."Biarpun bayarnya kan sebenarnya di bulan Agustus, tapi Juli sudah ikut naikKemudian sekarang ini mau naik lagi 15 persen di awal tahun, atau 6 bulan setelah naik 10 persenSaya pikir itu tidak wajar, tidak fairHIPMI menolak keras, dan kita akan suarakan ini ke DPR," tegas Silmy.
Jika alasan pemerintah menaikkan TDL adalah karena beban subsidi yang harus diberikan, seharusnya kata Silmy, yang diperhatikan pemerintah adalah bagaimana menangani PLN untuk bisa mengkonversi sumber energinya dari BBM ke gas, agar subsidi bisa lebih murah.
"Pemerintah bisa mengkonversi minyak tanah ke gas untuk masyarakatKenapa tidak mengkonversi untuk PLN dari BBM ke gas? Jangan hanya rakyat saja disuruh konversiPLN juga disuruh konversiIni saya katakan sangat kencang, karena kenaikan ini menurut saya tidak seharusnya dilakukanTidak wajar," tegas Silmy lagi(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kajian Pembatasan BBM Terus Dilakukan
Redaktur : Tim Redaksi