Hiu Paus Mati Terdampar, Penguburan Pakai Upacara Adat

Minggu, 15 Januari 2017 – 17:17 WIB
Warga Sumberkima, Gerokgak, Buleleng mengangkat hiu paus yang dalam keadaan sudah tak bernyawa dan akhirnya dikubur melalui upacara adat. Foto: Radar Bali

jpnn.com - jpnn.com - Seekor hiu paus ditemukan terdampar dalam kondisi mati di Pelabuhan Bangsal, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Jumat (13/1). Satwa dengan nama latin rhincodon typus itu sempat terdampar di Pelabuhan Bangsal sejak Kamis (13/1) sore.

Mulanya warga bersama nelayan berusaha mengevakuasi hewan yang dilindungi itu kembali ke tengah laut dengan cara mendorongnya. Nelayan tak berani menariknya karena pada bagian ekornya terdapat luka.

BACA JUGA: Gasak Uang Tamu Hotel, Mbak Esa Dicokok Polisi

Setelah hiu paus berhasil dievakuasi ke tengah laut, warga pun merasa tenang dan merasa yakin hewan pemakan plankton itu bisa melanjutkan kembali proses migrasinya.  Namun, hiu itu muncul lagi namun dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi.

Warga akhirnya melaporkan hal tersebut ke Dinas Perikanan Buleleng. Dari hasil pengukuran, hewan itu memiliki panjang empat meter dengan berat sekitar 400 kilogram.

BACA JUGA: Hiii.... Dua Buaya Keluyuran di Sungai Belum Tertangkap

Pada bagian ekor dan sirip atas terdapat bekas gigitan. Sementara sirip bagian kanan ternyata sudah dalam kondisi patah.

Petugas Diskan Buleleng lantas mengambil sampel dan langsung mengirimkannya ke Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar. Setelah dilakukan pengambilan sampel, warga beramai-ramai mengevakuasi hewan itu ke darat.

BACA JUGA: Jleb... Emi Menusuk Dewa karena Orang Ketiga

Hewan dinaikkan ke atas mobil pikap dan dibawa ke lokasi yang biasa dijadikan tempat upacara nganyut oleh krama di Desa Pakraman Sumberkima. Hewan itu kemudian dikubur di sana.

Pihak desa pakraman pun melakukan serangkaian prosesi penguburan dengan upacara setingkat canang raka daksina. Kelian Desa Pakraman Sumberkima, Ketut Kariasa mengatakan, prosesi itu yang paling sederhana dari upacara tingkatan terendah.

“Kami lakukan upacara ini karena hiu ini ciptaan Tuhan, dan kami doakan supaya mendapat tempat yang layak. Lagi pula kalau ditenggelamkan, tidak ada jaminan hewan ini tidak akan menimbulkan pencemaran,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Buleleng Ni Made Arnika mengatakan, terdamparnya hiu paus di Buleleng merupakan fenomena langka. Sebelumnya memang ada beberapa hiu yang terdampar di Buleleng.

Namun, baru kali ini ada hiu paus terdampar. Menurut Arnika, wilayah Laut Bali memang kerap jadi jalur migrasi hewan-hewan yang dilindungi seperti penyu dan hiu.

Hiu itu diduga terdampar saat proses migrasi menuju Samudera Hindia atau ke Samudera Pasifik. “Laut Bali ini kan memang jalur migrasi. Kemungkinan mereka sedang menuju ke arah timur, sekitar Australia,” katanya.

Sedangkan dari bekas luka yang ada, kemungkinan hiu paus itu terlibat perkelahian di tengah laut. “Kalau dilihat dari luka-lukanya, kemungkinan ini karena berkelahi di tengah laut. Apalagi ada banyak luka-luka di tubuhnya, sehingga terdampar dan mati di sini,” ujar Arnika.(eps/pit/jpg) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator Hanura Ketahuan Indehoi dengan Honorer RSUD


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler