“Dinas Kesehatan Kubar sebagai instansi penanggung jawab masalah kesehatan, harus bertindak cepat supaya korban tidak bertambah
BACA JUGA: UNM Kukuhkan Dua Guru Besar
Saya prihatin dan mewaspadai virus yang mematikan dan belum ditemukan obatnya iniTerkait itu, ia mengusulkan beberapa langkah yang harus diambil oleh Pemkab Kubar, antara lain, segera menemukan korban penderita HIV untuk dilakukan pengobatan yang intensif
BACA JUGA: DPR Tunggu Usulan Pemekaran Passel
Selain itu, lakukan penertiban tempat hiburan malam yang tidak berizin dan menjajakan wanita-wanita tuna susila yang tidak jelas asal usulnya.“Penghuni tempat hiburan malam dan wanita tuna susila yang tidak melaporkan kepada pemerintah setempat juga harus dipulangkan atau dilokalisasikan,” tambah Yulianus.
Langkah lain, pemeriksaan kesehatan berkala, setiap penghuni lokalisasi, panti pijat, bahkan tempat-tempat prostitusi liar
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Kubar Ismael Thomas mengharapkan kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan rumah sakit ke depan bisa merancang adanya bagian khusus yang menangani penderita HIV/AIDS, baik pengobatan maupun konseling sebagai salah satu usaha membantu penderita dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Bupati menegaskan hal ini, dikarenakan hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dikes) Kubar di lapangan pada November dan Desember 2007 ditemukan 12 orang positit terinveksi penyakit HIV/AIDS
BACA JUGA: Sisminbakum Diusut Terus
Sehingga dengan ditemukannya kejadian luar biasa dibentuk KPA untuk mencegah dan mengurangi HIV/AIDS, meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV/AIDS.Meski data penderita AIDS tahun 2007, tetapi hal ini tetap menjadi kewaspadaan pemerintah dan masyarakatTujuanya, jangan sampai di tahun 2008 hingga 2009 ini jumlah penderita terus bertambah“Jumlahnya harus berkurang, bahkan kalau bisa tidak ada lagi,” tandas Bupati beberapa waktu lalu. (rud/KTP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syahrial Oesman CS Diperiksa Tipikor
Redaktur : Tim Redaksi