JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak pencalonan Muhammad Nazar sebagai kandidat yang diusung Partai Demokrat dalam Pilkada Gubernur Nangroe Aceh Darussalam periode 2011-2016HMI menilai, M Nazar yang diusung Partai Demokrat itu terindikasi korupsi pada 14 kasus selama periode jabatannya sebagai wakil gubernur yang berpasangan dengan Irwandi Yusuf.
Berdasarkan catatan HMI, ke-14 kasus itu adalah kasus besar dengan dugaan kerugian negara sekitar Rp 1,3 miliar hingga Rp 220 miliar,” ucap Koordinator Aksi HMI Sulaiman, saat demonstrasi menolak pencalonan M Nazar di DPP Partai Demokrat, di Jl Kramat Raya 7, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
Menurut Sulaiman, setidaknya ada lima kasus korupsi kakap yang diduga dilakukan Wagub NAD tersebut
BACA JUGA: Ibas: Nazarudin Jangan Hanya Nyanyi di Media
“Sebut saja, kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pekerjaan kegiatan lanjutan (DPAL) proyek APBD Tahun Anggaran 2009 sekitar Rp 490 miliarHMI menilai, komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Partai Demokrat untuk memberangus praktik korupsi di Indonesia sangat lemah
BACA JUGA: Kasus Pilkada Kobar Berlarut, Legislator Prihatin
Hal itu seiring adanya wacana PD untuk mendukung pencalonan Muhammad Nazar menjadi kandidat gubernur dalam pilgub Nangroe Aceh Darussalam (NAD) periode 2011-2016.“Kami telah mengirim surat resmi kepada Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk melakukan evaluasi sebelum mencalonkan M Nazar dalam pilkada
Menanggapi aksi protes HMI itu, Kepala Rumah Tangga Partai Demokrat (PD Agung Budiarto menyatakan, partainya masih melakukan pembahasan di internal
BACA JUGA: Panja Anggaran Tak Diperlukan
“Kemarin memang ada pertemuan pimpinan PD yang mengagendakan pembahasan Pilkada AcehTapi saya tidak tahu persis apakah agenda rapat kemarin juga membahas persoalan figur calon yang diusung, termasuk masalah tudingan dugaan praktik korupsi yang dilakukan M NazarSebab saya tidak ikut dalam pertemuan itu,” ujar Agung.Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan karena aktivis sempat berniat melakukan shalat jenazah di depan foto NazarMaksudnya, kalau tetap mencalonkan Nazar sebagai Gubernur, tandanya Demokrat sudah matiTapi aksi dibatalkan karena dilarang pihak Demokrat(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atut Janji Tak Mobilisasi PNS
Redaktur : Tim Redaksi