Ibas: Nazarudin Jangan Hanya Nyanyi di Media

Kamis, 28 Juli 2011 – 07:00 WIB
Ratusan aktifis Gerakan Nasional Anti Korupsi (Gernas) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (27/7). Dengan membawa puluhan poster, mereka meminta KPK segera meringkus Nazaruddin dan sejumlah koruptor yang masih menjadi buronan, serta menghukum seberatnya terhadap mereka yang sedang dalam proses persidangan. Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka

TRENGGALEK - Kader Demokrat yang kesandung dugaan korupsi Nazarudin diminta membuktikan apa yang disampaikannya, sehingga permasalahan menjadi jelasAgar apa yang disampaikannya tidak hanya menjadi konsumsi media saja, namun  juga bisa dibuktikan di depan aparat penegak hukum.

Permintaan agar Nazarudin segera kembali  ke tanah air ini disampaikan anggota DPR pusat Partai Demokrat Edi Bhaskoro Yudhoyono atau Ibas kemarin.  "Ya karena beliau sekarang sudah menjadi buron, ya kita serahkan persoalan ini pada penegak  hukum

BACA JUGA: Kasus Pilkada Kobar Berlarut, Legislator Prihatin

Harapannya agar beliau segera kembali  dan menjalani proses hukum
Ikuti aturan main yang berlaku sesuai dengan peraturan perundangan," ucap Ibas, kemarin (27/7).

Nyanyian-nyanyian yang disampaikan Nazarudin ini akan terang manakala dia juga menyampaikan barang bukti yang mendukung ucapannya

BACA JUGA: Panja Anggaran Tak Diperlukan

"Tolong sampaikan di depan penegak hukum yang resmi secara terang benderang, sampaikan bukti-buktinya," ucap Ibas.

Ibas hadir di Trenggalek kemarin yang menjadi rangkaian dari kunjungan kerja (kunker)  di lima  kab/kota daerah pemilihan (dapil) VII.  Salah satunya, Ibas sempat menemui para pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Balai Benih Ikan  Trenggalek.

Sementara itu, kunjungan Ibas ke Trenggalek kemarin mendapat pengamanan super ketat atau Very Very Important Person (VVIP) dari Polri dan TNI
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) ini dikawal petugas berseragam dinas maupun sipil

BACA JUGA: Atut Janji Tak Mobilisasi PNS



Berdasar pantauan wartawan Jawa Pos ini sejumlah personel polri dan TNI berjaga-jaga di perbatasan Trenggalek-PonorogoSelain itu, sejumlah tempat yang dikunjungi Ibas di Trenggalek seperti Stadion Minak Sopal dan Balai Benih Ikan (BBI) juga mendapat pengamanan cukup ketat

"Memang  pengamanan kali ini masuk VVIP, baik dari TNI dan Polri ketika EBY datang ke Trenggalek serta sejumlah kabupaten yang dikunjungi," terang Dandim 0806 Trenggalek Letkol Czi Hari Pahlawantoro.

Menurut dia, pengaman ini melibatkan 150 personil TNI, bukan karena  kedudukan EBY sebagai politis Partai Demokrat, tapi sebagai keluarga Presiden  Indonesia"Aturannya memang  berhak mendapatkan pengamanan VVIP," katanya. 

Dia menjelaskan, hal itu juga tertuang dalam undang-undang nomer 34 tentang TNIDisebutkan yang berhak mendapatkan pengamanan VVIP , keluarga presiden dan wakil presiden.

Hari-panggilan akrabnya-Hari Pahlawantoro menyatakan, selama di Trenggalek hingga batas kunjungan selesai, terus dilakukan pengamanan terbuka dan tertutup.
Dikatakan  Hari, tiap titik yang  dikunjungi EBY dijaga sekitar 20 personil TNI dan PolriItu hasil koordinasi beberapa waktu lalu, di Madiun sebelum  EBY datang.            

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolres Trenggalek AKBP Totok Suharyanto  mengakui  pengaman tersebut bukan berlebihan." Memang  protap seperti itu," tandasnyaMengenai polisi yang diterjunkan di lapangan, dia mengungkapkan ada sekitar 100 personilDitempatkan di BBI lokasi EBY berkunjung.  (tin/din/and)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Sudah Ada Kepastian Pelantikan Bonaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler