jpnn.com - JAKARTA - Pasca penyataan sikap Aburizal Bakrie dan Agung Laksono yang tidak akan bertarung kembali dalam Munas/Munas Luar Biasa Partai Golkar yang sedang disiapkan, sejumlah nama terus mencuat. Tapi, ada figur yang dianggap sedang bergerilya mencari dukungan.
Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol, Melki Laka Lena mengatakan dari banyak nama yang beredar saat ini, antara lain Agus Gumiwang Kartasamita, Idrus Marham, Zainudin Amali, Nurdin Halid, Aziz Syamsudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar Sudarsa, Mahyudin, Ade Komarudin dan Setya Novanto, dua nama terakhir disebut paling menonjol.
BACA JUGA: Menang di MK: Ada yang Menari, sambil Mengangkat Kursi
"Harus diakui ada dua nama yang sudah bergerak selama ini lebih menonjol yaitu Ade Komarudin dan Setya Novanto," kata Melki di Jakarta, Rabu (27/1).
Dua nama terakhir ini, kata Melki, dengan rekam jejak publik Golkar dan jaringan yang dimilikinya lebih terlihat menggalang dukungan dari kedua kubu (Bali-Ancol). Di tengah kondisi partainya dalam masa konsolidasi, maka dibutuhkan sosok solidarity maker yang mampu menjadi jembatan perbedaan di internal Golkar.
BACA JUGA: Bukan Ahok, Bamus Betawi Pilih Dukung Dua Tokoh Ini Jadi Gubernur
"Ade Komarudin dan Setya Novanto atau siapapun yang nantinya dipilih dalam munas mendatang harus jadi solidarity maker semua kekuatan dan eksponen Golkar. Dalam kondisi normal saja syarat utama ini wajib dilakukan apalagi dalam kondisi Golkar yang lagi pecah belah saat ini," tegasnya.
Dia menambahkan, Ketum DPP Partai Golkar terpilih nanti tidak boleh lagi menjadi pemilik dan penentu tunggal kebijakan partai bersama kelompoknya. Ia harus menjadikan partai beringin sebagai rumah bersama seluruh pengurus, kader, simpatisan dan seluruh rakyat Indonesia.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ditanya Apa Program Perdana, Kada Terpilih: Langsung Mutasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setneg Cari Hari yang Baik untuk Pelantikan Bupati/Walikota
Redaktur : Tim Redaksi