jpnn.com - SURABAYA - Pemkot Surabaya masih memiliki pekerjaan rumah jelang 2016 berakhir. Salah staunya melelang paket pekerjaan kepada publik.
Maklum saja, berdasar evaluasi DPRD Surabaya, masih ada 1.000 paket pekerjaan yang belum ditenderkan.
BACA JUGA: Masa sih Syahrul Yasin Limpo Mau Pindah ke Nasdem...
Menurut data di e-controlling Pemkot Surabaya, pada awal 2016, ada 3 ribu paket pekerjaan yang bakal dilelang.
Namun, hingga menjelang tutup tahun, masih banyak pekerjaan yang belum dilelang.
BACA JUGA: Astaga, Ratusan Parkir Swasta Belum Berizin
Bila itu tidak segera dilakukan, program yang telanjur diputuskan bakal tidak terealisasi.
Bukan hanya itu. Dewan juga menemukan fakta bahwa banyak pekerjaan yang batal digarap.
BACA JUGA: Gagasan Ridwan Kamil Dinilai Terlalu Mahal
Hingga Agustus 2016 saja, setidaknya ada 60 paket pekerjaan yang batal. Alasannya macam-macam.
Ada yang gagal karena tidak ada peserta yang memasukkan penawaran, para peserta lelang tidak memenuhi kualifikasi, daftar konsultan kurang dari tiga orang, ataupun karena tidak ada yang memasukkan dokumen prakualifikasi.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mengkritik hal tersebut.
Dia menyebutkan bahwa idealnya lelang pekerjaan dilakukan paling lambat pada
Sebab, itu adalah waktu yang paling mepet untuk melakukan seluruh proses, mulai lelang, penunjukan, kontrak, sampai pengerjaan.
Lebih dari itu, pengerjaan proyek -apalagi pembangunan fisik- tidak akan maksimal.
"Kalau sudah lebih dari bulan 8, pasti waktunya mepet dan pengerjaannya kejar-kejaran," kata pria yang akrab dipanggil Ipuk itu.
Ipuk mengatakan, selepas pemenang ditentukan, ada masa sanggah selama 40 hari. Kalau lelang dilakukan pada Agustus, selepas masa sanggah sudah memasuki bulan 9.
"Kalau itu pembangunan fisik, pasti dari segi pengerjaan juga asal-asalan," tuturnya.
Seharusnya, kata Ipuk, pemkot -khususnya unit layanan pengadaan (ULP)- membuat daftar program pada awal tahun secara realistis.
Artinya, mempertimbangkan waktu dan kemampuan yang dimiliki setiap SKPD.
"Seperti bina marga (DPUBMP, Red), meski kerjanya bagus, kalau programnya terlalu banyak, ya kewalahan," kata Ipuk.
Sementara itu, Kepala Bagian Bina Program Pemkot Surabaya Dedik Irianto menerangkan bahwa 1.000 lebih paket pekerjaan yang belum dilelang sudah jauh berkurang.
"Dari seribu itu, sebagian besar sudah jalan," kata Dedik.
Dedik mengaku tidak hafal jumlah persis pekerjaan yang belum dilelang hingga November ini.
Namun, dia optimistis semua akan selesai pada waktunya.
Lelang-lelang tersebut adalah pembiayaan belanja yang rutin dan harus berjalan sejak 1 Januari.
Dedik mencontohkan biaya penyapuan jalur pedestrian, penyewaan bandwidth untuk kepentingan komunikasi pemkot, dan pengangkutan sampah.
Jika pembahasan APBD 2017 selesai, pihaknya bisa segera melakukan lelang pekerjaan rutin untuk 2017. Dedik menyatakan masih mungkin untuk melakukan lelang pekerjaan pada Desember.
"Masuk tahun anggaran pun tidak masalah. Dulu kami juga pernah," katanya. (tau/c6/git/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh Teganya, Istri dan Anak Sendiri Diserang Pakai Parang
Redaktur : Tim Redaksi