jpnn.com, BANDUNG - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan generasi muda agar jangan melupakan sejarah perjalanan bangsa. Hal itu disampaikannya karena saat ini masyarakat banyak yang melupakan sejarah bangsa.
"Padahal pesan Presiden Soekarno, Jas Merah, jangan sekali kali melupakan sejarah,” ujar Hidayar Nur Wahid (HNW) pada acara Sosialisasi tentang Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di hadapan ratusan peserta Muktamar IX Himpunan Mahasiswi Persatuan Islam (Himi Persis) dari berbagai daerah di Bandung, Jawa Barat, pada 31 Agustus hingga 2 September 2019.
BACA JUGA: Pemimpin MPR Dukung Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro
Alumni Pondok Pesantren Gontor itu memberikan sosialisasi dengan tema 'Mengokohkan Pilar Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045'.
BACA JUGA: MPR Menggelorakan Sosialisasi Empat Pilar di Taman Wisata Religius Bubohu
BACA JUGA: Muhaimin Iskandar: Alhamdulillah, Omzet BMT Sidogiri Sudah Rp16 Triliun
Menurut HNW, ketidaktahuan masyarakat tentang sejarah bangsa inilah yang membuat ada upaya memosisikan umat Islam tidak mempunyai peran sehingga seolah-olah tak ada hubungan antara Indonesia dengan umat Islam,” tuturnya.
“Banyak generasi muda yang tak tahu relasi antara Islam dan Indonesia," tambahnya.
BACA JUGA: MPR Periode 2019-2024 Diharapkan Lebih Berperan dalam Pembangunan Bangsa
HNW memaparkan peran umat Islam dalam sejarah perjalanan bangsa demikian besar. “Tokoh-tokoh umat Islam sebagai pendiri bangsa, mereka adalah orang yang terdidik, cerdas, dan terpelajar,” ungkapnya.
“Karena kehebatannya bisa menyelamatkan bangsa,” tambahnya. Ia mencontohkan Agus Salim merupakan orang yang menguasai banyak bahasa dan pernah menjadi diplomat.
Lebih lanjut, HNW mengatakan banyak perjuangan tokoh Islam untuk NKRI. Ia menyebut tokoh Persis, Muhammad Natsir, mempunyai andil besar dalam menyelamatkan keutuhan bangsa. Disebut, Belanda tak ingin bangsa ini kokoh bersatu. Untuk itu Belanda membentuk RIS (Republik Indonesia Serikat).
Hal demikian dirasa oleh Natsir sebagai sebuah penyimpangan cita-cita Indonesia merdeka. Untuk itu dirinya mengeluarkan Mosi Integral. Mosi yang menginginkan Indonesia kembali menjadi NKRI.
“Mosi ini didukung oleh Soekarno, Hatta, dan politisi lainnya", ujarnya. "Akhirnya bangsa ini kembali ke NKRI karena Natsir,” tegasnya.
Kiprah dan perjuangan para tokoh ummat Islam dalam memperjuangkan dan membentuk Indonesia itu diharap oleh Hidayat Nur Wahid untuk dijadikan inspirasi bagi generasi muda, generasi Himi Persis.
Keterlibatan tokoh-tokoh umat Islam dalam sejarah bangsa juga diharapkan kepada ummat Islam sebagai modal untuk terus mendukung dan berkontribusi pada bangsa dan negara.
Dia menegaskan dirinya mengajak Himi Persis untuk ikut berkontribusi pada bangsa dan negara sesuai dengan kekhasan masing-masing. "Seperti yang dilakukan oleh Natsir sebagai orang Persis,” tegasnya.
Pengurus Persis, Dr. Nurmawan, dalam kesempatan itu menyebut Muktamar IX Himi Persis sebagai momen yang strategis di tengah persoalan yang ada. "Intinya seluruh komponen bangsa perlu bersinergi dalam rangka menyelesaikan masalah yang ada,” paparnya.
Dirinya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Hidayat Nur Wahid, bahwa Persis harus bisa melahirkan tokoh sekaliber Natsir. "Saya melihat Himi Persis mampu menopang bangsa ini untuk ke depan,” ucapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan: Tidak Boleh Ada yang Tidur Beralas Tikar dan Beratap Langit
Redaktur & Reporter : Friederich