HNW: Konstitusi dan UU Buka Ruang bagi Ormas Islam Berkontribusi untuk Bangsa

Jumat, 16 September 2022 – 20:04 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam orasi kebangsaan di Muktamar XX Al Ittihadiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (15/9). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menghadiri dan menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan peserta Muktamar XX Al Ittihadiyah. 

Hidayat Nur Wahid mengatakan Al Ittihadiyah sebagai ormas yang lebih tua daripada Republik Indonesia dan masih eksis seharusnya bisa berada di posisi terdepan perjuangan keumatan dan kebangsaan dan jadi teladan.

BACA JUGA: HNW Dorong Kemenag Segera Realisasikan Penyaluran Dana Abadi Pesantren

“Konstitusi dan Undang-Undang memberi ruang untuk semua pihak, termasuk Al Ittihadiyah, bersama seluruh ormas keagamaan lain untuk kuatkan ukhuwah, aktif, terlibat memperjuangkan kebersamaan dan bersama-sama berjuang,” kata Hidayat Nur Wahid.

Hal itu dikatakannya dalam orasi kebangsaan di Muktamar XX Al Ittihadiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (15/9).

BACA JUGA: Di Hadapan Mahasiswa Baru UMJ, Ustaz HNW Gelorakan Spirit Perjuangan Muhammadiyah

HNW, sapaan Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan di Indonesia konstitusi memberikan jaminan untuk kebebasan berserikat dan berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat. 

“Sehingga ormas Islam adalah bagian dari institusi yang konstitusional. Jadi, jangan takut untuk aktif di ormas dan memberi kontribusi untuk kemenangan dan kemajuan umat dan bangsa,” ujarnya.

BACA JUGA: Terima Perwakilan PII Mesir, HNW Beri Nasihat Penting tentang Perjuangan

HNW menyebutkan, dari segi nama, Al Ittihadiyah adalah nama yang sangat menjanjikan karena bisa menghadirkan ittihad persatuan.

Karena tidak mungkin kita menjadi besar bila mengedepankan furqah atau memecah belah. Umat, bangsa, dan negara tidak menjadi besar karena terpecah belah. Bangsa, umat, ormas menjadi besar ketika ada semangat al ittihad (persatuan) dengan tetap mengedepankan ukhuwah (persaudaraan),” kata Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.

HNW memberi contoh Rasulullah diperintahkan dan mempraktikkan Al Ittihad (persatuan) dalam bingkai ukhuwah (persaudaraan). 

Satu di antara perintah pertama ketika Rasulullah Hijrah ke Madinah adalah agar umat berukhuwah satu dengan yang lainnya.

“Rasulullah memberi keteladanan tentang bagaimana melaksanakan perintah untuk bersatu padu. Rasulullah sukses. Salah satunya adalah karena beliau tidak menghilangkan keragaman dan kekhasan masing-masing,’’ katanya. 

HNW mengutip ungkapan di pesantren bahwa kalau Anda tidak punya, maka Anda tidak bisa memberi. 

“Bagaimana memperkuat ormas untuk kemajuan bangsa dan negara, kaidah di pesantren itu menjadi rujukan. Yaitu, bagaimana masing-masing kita mempunyai potensi untuk menjadi bagian yang besar dan mampu membesarkan ormas masing-masing dan menjadikannya sebagai sarana untuk berkontribusi memajukan umat bangsa dan negara,” ucapnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler