jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap Gerakan Pemuda Al Washliyah bisa melanjutkan peran pemuda pada 1920-an hingga sukses hadirkan Indonesia merdeka.
Dia mengatakan GP Al Washliyah harus segera tampil dengan konstruktif, artikulatif, dan visioner, serta bisa berkolaborasi dengan pemuda-pemuda dari ormas kepemudaan dan kampus.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Serukan Pentingnya Cegah Pernikahan di Bawah Umur
"Sehingga menjadi bagian dari solusi permasalahan bangsa yang mencerahkan masa depan generasi muda Indonesia," kata HNW dalam pertemuan dengan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA) di Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/3).
HNW mengungkapkan, bahwa pemuda sekarang ini sangat penting untuk menjadi bagian yang melanjutkan peran mensejarah kaum muda pada tahun 1920-an.
BACA JUGA: Hadiri Turnamen KWP Cup Mini Soccer 2023, HNW Sampaikan Harapan untuk Pers Indonesia
Istilah Indonesia pertama kali muncul 1920-an oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda dengan tokoh Mohammad Hatta dan kawan-kawan.
Di Timur Tengah, Kahar Muzakir, mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Mesir, membuat tulisan dalam bahasa Arab untuk menyebarkan informasi di media-media Arab tentang perjuangan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: HNW Ajak Generasi Muda Kembangkan Potensi dengan Berorganisasi
Sementara di Indonesia ada tokoh pemuda Bung Karno, Agus Salim, dan lainnya yang tumbuh berjuang dari dalam negeri.
Kemudian pada tahun 1928 para pemuda sepakat menghadirkan Sumpah Pemuda.
Dalam ikrar Sumpah Pemuda ada kelompok pemuda muslim, yaitu Jong Islamieten Bond.
Bersama kelompok pemuda yang lain membuat ikrar Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menjadi pilar penting untuk Indonesia merdeka.
“Indonesia merdeka antaralain karena keterlibatan penting anak-anak muda,” kata Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS.
Oleh karena itu, lanjut HNW, membayangkan Indonesia Emas 2045, masa-masa sekarang para pemuda penting untuk segara tampil secara lebih konstruktif, artikulatif, dan atraktif, serta visioner, karena kondisi Indonesia saat ini “sedang tidak baik-baik saja".
Maka, sangat tepat bila anak-anak muda berkolaborasi dan bersinergi dengan anak-anak muda lainnya sebagaimana dulu Jong Islamieten Bond, bersama Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Betawi.
“Pemuda harus bangkit bersama untuk menyelamatkan dan masa depan Indonesia ini,” ujarnya.
Menurut HNW, anak-anak muda bukan hanya harus memiliki idealisme, tetapi juga pemahaman peran sejarah.
“Pemuda seharusnya mengkonsolidasi diri kemudian mengkritisi perjalanan bangsa untuk memastikan kiblat bangsa masih pada jalur yang baik dan benar, sesuai cita-cita Proklamasi dan Reformasi,” tutur HNW. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dialog dengan Ustazah, HNW Beber Kiprah Parlemen Perjuangkan Kemaslahatan Umat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian