jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyambut baik rencana penyelenggaraan Perkemahan Pesantren Nasional (Perpenas) IV Mapadi pada 3-5 Nopember 2022 di Bumi Perkemahan Cibubur.
Hal itu disampaikan Hidayat dalam pertemuan dengan Pengurus Pusat Mapadi, di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara Lantai 9, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (2/9).
BACA JUGA: HNW Berharap Dana Abadi Pesantren Segera Terwujud
HNW sapaan karib Hidayat Nur Wahid menyampaikan apresiasi kepada Majelis Pesantren dan Ma’had Da’wah Indonesia (Mapadi).
HNW mengatakan Perpenas dengan pilihan momentum antara 22 Oktober (Hari Resolusi Jihad dan Hari Santri Nasional) dan 10 November (Hari Pahlawan) diharapkan bisa menumbuhkan spirit para santri.
BACA JUGA: HNW Dorong Kualitas Pendidikan Keagamaan di Indonesia Ditingkatkan
Dia juga berharap para santri bisa melanjutkan peran sejarah para santri dan pesantren untuk terus berkontribusi bela dan cinta umat, bangsa, dan negara.
“Saya menyambut baik kreasi anak bangsa, tokoh-tokoh ormas, apalagi yang berkecimpung di dunia pesantren untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan semangat cinta umat, bangsa, dan negara, yang difasitasi dengan beragam kegiatan yang menarik, edukatif dan atraktif seperti kegiatan Perpanas," kata Hidayat Nur Wahid.
BACA JUGA: Di Hadapan Ormas PP, HNW Tegaskan Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Menurutnya, Perpanas ini sudah selayaknya didukung dan ditumbuhkembangkan dengan dikomunikasikan lebih luas ke publik sehingga menjadi inspirasi bagi anak-anak generasi milenial, generasi Y dan Z.
“Kegiatan Perpenas IV ini sangat layak didukung dan disosialiasikan serta dikomunikasikan lebih luas di media sosial dan media lain agar mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama memberikan inspirasi kepada siapa pun bahwa dari dunia pesantren pun kita bisa kembali mengadakan kegiatan nasional yang positif, dan memberikan harapan positif bagi masa depan umat, bangsa," katanya.
HNW menambahkan bila narkoba, tawuran, dekadensi moral, konflik antarumat, bully atau asusila di sekolah yang menguasasi wacana anak didik termasuk di pesantren maka auranya negatif.
Hal itu, kata HNW harus dikoreksi dengan kegiatan positif yang bisa jadi alternatif, seperti Perpenas yang kembali digagas oleh MAPADI, suatu ormas kepesantrenan yang menyebar di berbagai penjuru Indonesia, yang anggota aktifnya lebih dari 190 Pondok Pesantren.
"Perpenas juga menumbuhkembangkan kebersamaan, optimisme, idealisme, dan kesadaran bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memberi ruang bagi hadirnya peran besar dari dunia Pesantren juga,” tutur HNW yang juga Ketua Dewan Pembina Mapadi.
HNW menyebutkan pesantren mempunyai jasa yang luar biasa bagi bangsa dan negara, tidak hanya saat mempersiapkan Indonesia merdeka dan mempertahankan kemerdekaan, tapi juga untuk masa-masa sekarang di mana terbukti pesantren juga berjasa menghadirkan alumni yang mempunyai peran yang sangat strategis," pungkas HNW.
Alumni pesantren bisa menjadi pebisnis, pejabat publik, penulis buku, sutradara film, pimpinan Ormas, Orpol bahkan pimpinan negara dan lembaga kenegaraan.
Bahkan madrasah dan pesantren juga bisa unggul secara nasional, dan karena itu banyak diminati oleh masyarakat. Sehingga kalau Rancangan Perubahan UU Sisdiknas dikoreksi dan ditolak antara lain karena terkesan meremehkan Madrasah dan Pesantren.
“Jadi jangan dikesankan pesantren kumuh dan tidak berkualitas. Cara pandang dan salah paham publik termasuk Kemendikbudristek terhadap madrasah dan pesantren harus dikoreksi, dan mengkoreksinya bisa melalui kegiatan positif dan konstruktif seperti Perpenas," ungkapnya.
Perpenas pada 3-5 Nopember, lanjut HNW, menggabungkan Hari Santri pada 22 Oktober dan Hari Pahlawan 10 Nopember.
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Mapadi, H. John Edy Rahman, menjelaskan Perpenas IV Mapadi pada 3-5 Nopember 2022 akan diikuti sekitar 6.000 santri.
Menurutnya, Perpenas bukan Jambore. Perpenas adalaj pelatihan, yaitu spiritual, mental, dan intelektual.
"Kami mengharapkan para santri mempunyai wawasan, cerita, dan mimpi tentang peran dan kontribusi mereka untuk Indonesia masa depan yang tidak tercerabut dari akar dan sejarah perjuangan bapak bangsa termasuk para ulamanya,” ujarnya.
John Edy mengatakan dalam Perpenas ini menghadirkan para tokoh nasional, seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Anies Baswedan, dan Panglima TNI Andika Perkasa.
Para tokoh ini diharapkan bercerita tentang perjalanan hidup mereka sampai sukses dan menjadi public figure.
"Bagaimana juga kecintaan mereka pada bangsa, untuk menumbuhkan spirit dan optimisme para santri, dengan bahasa yang mudah dimengerti para santri yang juga generasi Y atau Z,” ungkap John Edy. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul