Direktur LP3ES, Suhardi Suryadi saat menyampaikan presentasinya di kantor LKBN Antara Jakarta, Kamis (30/4) menjelaskan, survei itu menggunakan metodologi wawancara melalui telepon
BACA JUGA: Awas! Penipuan Berkedok Prabowo Fans Club
Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon residen terbitan PT TelkomBACA JUGA: PDIP Geser Dominasi Demokrat
"Tingkat margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Suhardi Suryadi.Suhardi menyebutkan, dari survei itu masyarakat menyodorkan tujuh kriteria utama cawapres. Tujuh kriteria itu adalah bersih dari KKN (39,8 persen), diterima oleh masyarakat luas (25,2 persen), memiliki pengalaman dalam pemerintahan (14,3 persen), berasal dari kalangan profesional (9,1 persen), loyal kepada presiden (7,9 persen), tidak menimbulkan konflik internal partainya sendiri (2,3 persen), serta berasal dari parpol (1,4 persen)."Dari tujuh kriteria utama itu muncul delapanfigur favorit calon pendamping SBY," sebut Suhardi.
Hidayat Nur Wahid berada di posisi teratas (37,9 persen), diikuti Abar Tandjung (13,2 persen), Sri Mulyani Inderawati (12,5 persen), Hatta Radjasa (7,7 persen), Sutrisno Bachir (3,6 persen), Muhaimin Iskandar (1,5 persen), Fadel Muhammad (1,5 persen), dan Lukman Edi (0,5 persen).
Tak hanya itu, pasangan SBY-Hidayat juga menjadi pasangan capres terfavorit dengan 35,2 persen, Megawati-Sultan (4,7 persen) dan JK-Wiranto (2,0 persen).
LP3ES juga menyodorkan pertanyaan ke responden jika cawapres pendamping SBY berasal dari luar Jawa? Hasilnya, muncul enam nama yakni masing-masing Akbar Tandjung (22,9), Hatta Radjasa (20,8), Tifatul Sembiring (9,5), Bachtiar Chamsah (5,9), Lukman Edi (1,5).
Sedangkan jika SBY memilih cawapresnya dari kalangan parpol, responden memilih sosok Presiden PKS Tifatul Sembiring yang teratas dengan persentase (39,2) disusul Sutrisno Bachir (PAN/19,6), Muhaimin Iskandar (PKB/8,4), Suryadharma Ali (PPP/3,2)
SBY Belum Tersaingi
Dari hasil survei LP3ES juga diketahi bahwa tigkat keterpilihan (elektabilitas) SBY sebagai capres incumbent dalam Pemilu Presiden 2009 mendatang masih menempati urutan teratas yakni sekitar 71,6 persen
BACA JUGA: PPP Diarahkan Ikut PDIP
Sedangkan tempat kedua dan ketika masing-masing di tempati oleh Megawati Soekarnoputri (5,2 persen) dan Jusuf Kalla (3,5 persen).Selanjutnya, peringkat keempat, kelima, dan keenam serta ketujuh, masing-masing ditempat oleh Hidayat Nur Wahid (3,3 persen), Prabowo Subianto (2,6 persen), Sri Sultan Hamengkubuwono (1,3 persen) dan Wiranto (0.4 persen).
Namun hasil survei LP3ES itu diragukanDirektur Eksekutif Indo Barometer M Qodari yang hadir sebagai pembahas bersama Direktur Komersil dan Teknik LKBN Antara Rully Charis, melihat metodologi yang dipakai dalam penelitian ini secara relatif belum cukup representatif mewakili profil masyarakat Indonesia.
“Terutama dengan menetapkan 5 kota besar dan menggunakan instrumen telepon sebagai media komunikasi dengan responden, lalu tingginya presentase responden berpendidikan sarjana sampai 36 persen,” kata Qodari.
Dia juga tidak menemukan kemungkinan dalam survei ini jika indikator loyalitas seperti lima kriteria cawapres versi SBY dimasukkan“Inti dari lima syarat itu adalah loyalitasKonsistens dengan kata kunci loyalitas tersebut dan dikaitkan dengan wilayah barat, maka pilihan alternatif tentu ada pada Lukman Edi, Hatta Radjasa dan Irman Gusman,” kata Qodari.
Khusus untuk Hidayat Nur Wahid dalam kaitannya dengan survei ini, Qodari memberi catatan bahwa tingginya presentase HNW (37,9) merupakan efek dari bias survei yang hanya dilakukan di 5 kota besar“Hidayat tokoh yang bias dalam kelompok atas dan berpenghasilan tinggi dan berpendidikan tinggi di kota-kota besarJika survei ini lebih diperluas hingga ke beberapa kabupaten saja, besar kemungkinan peluang HNW tertutup untuk mendampingi SBY,” kata Qodari
Namun asumsi Qodari dibantah Rully Charis“SBY yang saya kenal adalah sosok yang paling konsisten dan beliau sangat sadar dukungan di parlemen sangat diperlukan," ulas Rully. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar-Hanura Intens Bahas Duet JK-Wiranto
Redaktur : Tim Redaksi