Honorer Ajukan 4 Permintaan kepada Kemendikbudristek, PPPK 2024 Fokuskan ke Tendik

Senin, 08 April 2024 – 21:07 WIB
Ketua Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Provinsi Riau Eko Wibowo mendukung kebijakan Kemendikbudristek dalam menyelesaikan guru dan tendik honorer sekolah negeri di seluruh Indonesia. Foto dok. SNWI for JPNN. com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Provinsi Riau Eko Wibowo mendukung kebijakan Kemendikbudristek dalam menyelesaikan guru dan tendik honorer sekolah negeri di seluruh Indonesia. 

Eko Berharap rekrutmen ASN PPPK 2024 dibuka sebanyak 3 kali supaya bisa menuntaskan honorer tahun ini agar tidak ada lagi yang tersisa di tahun 2025.

BACA JUGA: PPPK 2024: Dirjen GTK Blak-blakan soal Nasib Guru Honorer & Tendik, Oh

"Kami mendukung Kemendikbudristek dalam menuntaskan masalah guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) honorer," kata Pak Ekowi kepada JPNN.com, Senin (8/4). 

Saat ini, guru honorer dan tendik menunggu itikad baik pemerintah daerah agar tegak lurus dengan pusat. Masalah honorer tidak akan tuntas jika diselesaikan secara parsial.

BACA JUGA: Tak Semua Pemda Bisa Ajukan Formasi PPPK Tendik, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Oleh karena itu, SNWI mengajukan empat permintaan kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai berikut:

1. Menyelesaikan honorer tendik, yaitu tenaga administrasi, baik pendidikan dasar maupun menengah di sekolah negeri yang mempunyai SK dari Dinas Pendidikan. 

BACA JUGA: 4 Kebijakan Kemendikbudristek Dalam Rekrutmen PPPK 2024, Berbahagialah P1 & Tendik

"Tendik mulai dari tata usaha, laboran, pustakawan, penjaga sekolah, penjaga kebersihan, satpam, pegawai klinik UKS, dan lain harus diangkat PPPK tahun ini," ucapnya. 

2. Menyelesaikan status guru prioritas dan tidak lulus, baik di pendidkan dasar maupun menengah. 

3. Mempermudah bagi guru yang belum memiliki NUPTK (nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan) karena sampai saat ini tidak dibuka pengurusannya.

4. Memperhatikan penempatan sekolah induk ASN PPPK 2024.

"Itulah yang menjadi prioritas kemendikbudristek untuk menyelesaikan semua honorer di sekolah negeri," ujar tokoh muda pendidikan yang juga aktif sebagai ketua Aliansi Honorer Nasional Provinsi Riau ini. 

4 Kebijakan Kemendikbudristek Dalam Rekrutmen PPPK 2024, Berbahagialah P1 & Tendik. 

Sebagai informasi, Kemendikbudristek menyiapkan sejumlah kebijakan dalam rekrutmen PPPK 2024.

Harapannya agar banyak guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) yang direkrut tahun ini. 

"Tahun ini memang tidak semua guru honorer dan tendik akan terakomodasi, tetapi kami berupaya agar kuota yang kami siapkan bisa terisi maksimal," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani, Minggu (7/4). 

Profesor pendidikan ini menyampaikan pemerintah sangat ingin memenuhi kebutuhan guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas secara tepat waktu. Ini untuk menjamin kesejahteraan, penghargaan, dan pelindungan guru secara berkelanjutan. 

Kemendikbudristek, lanjutnya, mendukung penuh arah kebijakan pengadaan calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024 terkait penyelesaian tenaga non-ASN atau honorer seoptimal mungkin di instansi pemerintah daerah. 

"Berkat kerja sama yang telah dilakukan, saat ini sebanyak 774.999 guru telah diangkat menjadi ASN pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," ucapnya. 

Dia menambahkan Kemendikbudristek masih berupaya memenuhi usulan 419.146 formasi lagi untuk penuntasan untuk memenuhi kebutuhan guru ASN. 

Sampai waktu penutupan, formasi guru yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sekitar 177 ribu, sehingga masih ada kekurangan sekitar 242 ribu.

 “Jumlah ini yang masih harus kami kejar dengan upaya-upaya luar biasa,” cetusnya.

Untuk mengupayakan hal tersebut, lanjut Dirjen Nunuk, Kemendikbudristek telah melaksanakan rapat koordinasi dengan 564 instansi daerah.

Melalui rapat koordinasi tersebut, Kemendikbudristek mengusulkan beberapa rekomendasi, antara lain:

1. Mengupayakan penuntasan guru prioritas 1 (P1), yang saat ini tersisa 14.070 dari 193.954.

2. Mengusulkan formasi pengawas.

3. Mengusulkan tenaga kependidikan khususnya tenaga administrasi sekolah. 

4. Memberikan pertimbangan tentang kebutuhan formasi di daerah, mengingat mekanisme pengusulan rincian jabatan fungsional di daerah kini langsung dari pemerintah daerah ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). (esy/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler