jpnn.com, JAKARTA - Seorang honorer ikut dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam penyidikan kasus gratifikasi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara, Lampung.
Honorer tersebut diperiksa bersama lima saksi lain, salah satunya anggota DPRD Kabupaten Lampung Utara Nurdin Habim.
BACA JUGA: Guru Honorer Peserta Tes PPPK 2021 Usul Biaya Swab Antigen Ditanggung Sekolah
"Pada hari Rabu, bertempat di Kantor BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Provinsi Lampung, tim penyidik mengagendakan pemanggilan saksi-saksi," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/8).
Lima saksi lainnya ialah wiraswasta/Direktur CV Bumi Karya Konsultan Kastamto, Direktur CV Buay Panembahan Andi Krisna, swasta/Direktur CV Trisman Jaya Septo Sugiarto, Novie Rismarianty selaku aparatur sipil negara (ASN), dan honorer pada Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara Puji Priyanto.
BACA JUGA: Penjelasan Kepala BPOM soal Izin Penggunaan dan Efek Samping Vaksin Sputnik-V
Pada hari Selasa (24/8), penyidik KPK juga telah memeriksa tujuh saksi dalam penyidikan kasus gratifikasi tersebut bertempat di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Lampung.
"Para saksi hadir dan dikonfirmasi, antara lain terkait dengan dugaan aliran sejumlah dana berupa fee berbagai proyek yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan perkara," beber Ali Fikri.
BACA JUGA: 3 Koper dan Tas Ransel Ini Berisi Narkoba, Tuh Pelakunya
Penyidik KPK saat ini sedang mengembangkan penyidikan terkait dengan dugaan penerimaan gratifikasi di Pemkab Lampung Utara.
Walakin, Ali Fikri belum bersedia memerinci kronologi kasus dan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
KPK sebelumnya juga telah memproses enam orang dalam perkara suap terkait dengan proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Lampung Utara.
Keenam orang itu ialah mantan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, dan mantan Kepala Dinas PUPR Lampung Utara Syahbudin.
Berikutnya, mantan Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara Wan Hendri, Raden Syahril selaku orang kepercayaan Agung, serta dua orang dari unsur swasta Chandra Safari dan Hendra Wijaya Saleh. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam