jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana tentang pentingnya membangun birokrasi yang profesiona dan andal, memantik emosi honorer K2 tua.
Mereka berniat akan melakukan aksi sebagai protes atas pernyataan Bima yang dinilai tidak menghargai nasib honorer K2 tua.
BACA JUGA: Jangan Karena Mau Menolong Honorer, Lantas Berbuat Zalim ke Orang Lain
"Pak Bima mau didemo honorer K2 tua?," ujar Koordinator Nasional Hononer K2 Indonesia Bhimma kepada JPNN, Rabu (3/7).
Dia mengakui tengah menggalang aspirasi honorer K2 tentang tindakan selanjutnya. Pilihannya ada tiga.
BACA JUGA: Kepala BKN: Kalau Semua Honorer Masuk, Pusing Saya
Pertama, demo terakhir seluruh honorer se-Indonesia. Kedua, mogok kerja honorer serentak sampai tuntutan terkabulkan. Ketiga, mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sampai tuntas.
BACA JUGA: Jangan Karena Mau Menolong Honorer, Lantas Berbuat Zalim ke Orang Lain
BACA JUGA: Catat, Rekrutmen PPPK dan CPNS Bukan untuk Meloloskan Semua Honorer K2
Menurut Bima, banyak anggotanya yang memilih opsi satu dan tiga. Obsi kedua, kurang diminati karena banyak honorer K2 yang dilarang atasannya mogok.
Bhimma menegaskan, honorer K2 itu satu paket dan tersebar di seluruh instansi. Kalau hanya diprioritaskan tenaga kesehatan, guru, dan penyuluh sama artinya memecah belah honorer K2.
Ridwan, koordinator Honorer K2 Indonesia wilayah Bengkulu menambahkan, kalau semua honorernya kompak, perjuangan akan membawa hasil. Kalau tidak kompak pasti pemerintah akan semakin menindas honorer K2 tua.
BACA JUGA: Bhimma Honorer K2 Tersinggung Omongan Bima Kepala BKN
"Kuncinya ada di kemauan seluruh honorer K2. Mau berjuang atau menerima saja kebijakan pemerintah," ucap Ridwan.
Sebelumnya kepala BKN menyatakan, masa honorer K2 hanya lima tahun. Setelah itu tidak ada lagi istilah honorer K2. Yang ada hanya PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). (esy/jpnn)
Simak Video Paling Banyak dicari hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekrutmen PPPK 2019: Honorer K2 Tua Harus Bersaing dengan Kalangan Milenial
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad