jpnn.com, JAKARTA - Dalam debat terakhir capres-cawapres, Sabtu (13/4) malam, ada janji yang diucapkan Prabowo dan Sandi terkait nasib honorer K2. Janjinya adalah meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
"Janji itu telah terucap sebagai pernyataan resmi pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu 2019 maka wajib hukummnya bagi seluruh honorer untuk menagih janji tersebut bilamana yang berjanji resmi duduk sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024," kata Koordinator Daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Bondowoso Jufri kepada JPNN, Senin (15/4).
BACA JUGA: Setelah Pengumuman Hasil Tes PPPK, Honorer K2 Terbagi 3 Kelompok
Dia menyebutkan, hanya pasangan Prabowo-Sandi yang mendengar keluh kesah para honorer sehingga mereka implementasikan melalui janji politiknya. Seluruh honorer harus yakin, janji itu akan ditunaikan dan dituntaskan.
"Alasannya apa? Karena banyak ulama, ormas, aktivis buruh dan aktivis honorer yang bergabung mendukung pasangan tersebut melalui kontrak politik," ucapnya.
BACA JUGA: Hanya PNS dan PPPK, 5 Tahun Lagi tak Ada Honorer K2
BACA JUGA: Setelah Pengumuman Hasil Tes PPPK, Honorer K2 Terbagi 3 Kelompok
Hampir 4,5 tahun seluruh honorer K2 maupun nonkategori berjuang bersama-sama untuk menggapai sebuah impian menjadi PNS. Namun, kenyataannnya pemerintah sangat tidak berpihak kepada honorer.
BACA JUGA: Itong Pastikan Honorer K2 dan Nonkategori Jatim Siap Kawal TPS
"Honorer K2 tidur di depan Istana Negara tidak ditemui Jokowi. Aneh, padahal sudah berjanji lewat kontrak politik di 2014, dalam Piagam Ki Hajar Dewantara tapi tidak ditepati," beber Jufri.
Parahnya, lanjut Jufri, kata “honorer” tidak pernah disebut sama sekali oleh capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf dalam lima kali sesi debat capres - cawapres.
BACA JUGA: Hanya PNS dan PPPK, 5 Tahun Lagi tak Ada Honorer K2
Cukup 4,5 tahun honorer terzalimi. Jangan sampai pemimpin ingkar janji menjadi pemimpin di negeri ini. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan Honorer K2 Jatim Yakin Prabowo - Sandi Tepati Janji
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad