jpnn.com - JAKARTA--Sebagian besar honorer kategori dua (K2) tidak jelas statusnya. Ketidakjelasan terutama dilihat dari SK pengangkatannya yang diteken oleh pejabat tidak berwenang.
"Honorer ini barang dan barang dagangan karena banyak sekali permainan. Kalau mau buka-bukaan, sebagian besar honorer K2 yang ikut tes kemarin itu tidak jelas terutama tenaga administrasi karena diangkat oleh orang-orang tidak berkompeten. Apalagi ada bau-bau KKN di situ," beber Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPANRB) Tasdik Kinanto, di kantornya, Jumat (21/2).
BACA JUGA: Akil Sebut Jaksa Hanya Berkhayal Saja
Data KemenPANRB menyebutkan, dari jenis pekerjaan, hanya guru bantu nasional yang perekrutannya memang direncanakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud). Itu sebabnya setelah dites mereka bisa terakomodir semuanya.
"Sebenarnya pusat punya data base tentang keberadaan honorer tertinggal. Saat diangkat terakhir 2009, hanya 152 ribu yang tercecer. Tapi setelah diverifikasi menyusut menjadi 72 ribu. Setelah proses pemberkasan, yang benar-benar honorer hanya 32 ribuan," bebernya.
BACA JUGA: Mahfud MD Tidak Disebut di Dakwaan, Akil Anggap Jaksa Tidak Adil
Namun perkembangan kemudian muncul honorer kategori dua (K2) yang sumber gajinya tidak berasal dari APBN/APBD. Jadi logikanya yang tidak masuk K1 otomatis ke K2 sehingga tinggal 120 ribuan.
"Kalau dari 120 ribuan membengkak menjadi 605 ribu itu honorernya diambil dari mana? Jangan karena daerah seenaknya mengangkat honorer, lantas pusat disuruh mengangkat semua jadi PNS. Bisa bangkrut negara kalau dana pembangunan dialihkan semuanya untuk membayar gaji mereka," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Gaji Rp8,6 Miliar, Akil Bisa Beli 25 Mobil Mewah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jarang Komunikasi dengan DPW, SDA Ngambek?
Redaktur : Tim Redaksi