jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Ahmad Saefudin menilai pemerintah lagi-lagi salah langkah. Pasalnya, di beberapa daerah, seperti di Cianjur, jumlah honorer K2 yang lulus passing grade lebih banyak daripada formasinya.
Dia pun mengimbau agar honorer K2 yang belum lolos, untuk melakukan pendekatan dengan masing-masing pemda agar ada penambahan formasi dan mengusulkan ke pusat.
BACA JUGA: Pemerintah Paksa Honorer K2 jadi PPPK, Sisanya Sampah Negara?
BACA JUGA: Jumlah Honorer K2 Daftar PPPK Lebih Sedikit dari Jatah Formasi
"Kami selaku korwil PHK2I meminta untuk masing-masing korda bisa melakukan pendekatan persuasif terhadap bupati/walikota, setda dan DPRD. Sebab, ternyata perhitungan pemerintah pusat meleset. Alhasil lebih banyak yang lolos passing grade daripada kuota yang diminta daerah," tutur Ahmad kepada JPNN, Minggu (3/3).
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Minta Passing Grade PPPK Dianulir
Karena kesalahan itu akirnya terbit surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin tertanggal 1 Maret. Yang intinya meminta pemerintah mengajukan usulan kebutuhan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Saat ini, menurut Ahmad, banyak honorer K2 walaupun sudah lolos passing grade masih ada rasa degdegan.
BACA JUGA: Honorer K2 Garut Desak Penambahan Nilai agar Lolos PPPK
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Minta Passing Grade PPPK Dianulir
"Walau saya lolos jangan-jangan tidak ada tempat buat saya, karena kurang formasnya. Enggak bakal tenang nih pikiran, serba salah. Lolos belum ada tempat. Apalagi tidak lolos," tutup Ahmad yang juga Korwil PHK2I Jawa Tengah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman Hasil Tes PPPK Tergantung Kesiapan Daerah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad